Kejanggalan Kecelakaan Maut Bus di Subang Versi Menhub, Pengawasan hingga Habis Posisi Perseneling

Padahal saat kecelakaan, bus tengah turun sehingga semestinya berada di gigi rendah untuk mendapat engine break.

Editor: Suci Rahayu PK
Kompas.com
Bus pariwisata PO Purnamasari nomor polisi E 7508 W yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan turunan Kampung Nagrog Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35 WIB. Kecelakaan ini menyebabkan 8 orang meninggal, 10 orang luka berat dan 20 orang luka ringan.(Dok Humas Polda Jabar) 

Kejanggalan pada Kecelakaan Maut Bus di Subang Versi Menhub, kartu Pengawasan Habis hingga Posisi Perseneling

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut ada kejanggalan pada bus pariwisata Purnama Sari yang mengalami kecelakaan di Subang, Sabtu (18/1).

Ia meminta Direktorat Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mendalami temuan ini untuk memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan delapan orang itu.

Dilansir dari Antara, Budi mengaku mendapat laporan sejumlah kejanggalan pada bus.

Misalnya posisi persneling berada di gigi 4.

Padahal saat kecelakaan, bus tengah turun sehingga semestinya berada di gigi rendah untuk mendapat engine break.

Selain itu data kendaraan yang tertera dalam STNK ternyata tidak sesuai dengan fisik kendaraan.

Berdasarkan data pengujian kendaraan domisili, kendaraan dimodifikasi setelah uji berkala di pengujian Majalengka.

Kartu Pengawasan sudah habis masa berlaku pada 19 Mei 2017.

"Untuk itu saya minta KNKT dan Ditjen Perhubungan Darat bersama-sama untuk mengklarifikasi itu," kata Budi.

Sopir dari Bus Terbalik di Subang Tinggalkan 6 Orang Anak, Sosok Pekerja Keras dan Tulang Punggung

Kejanggalan Undangan Pernikahan Gisella Anastasia dan Wijaya Saputra yang Menikah Tahun Ini

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini mengaku prihatin kecelakaan maut kembali terjadi di Subang.

Sebagai upaya mencegah berulangnya kejadian kecelakaan bus, Budi mengatakan akan memetakan daerah-daerah yang rawan kecelakaan.

Sebelumnya Menhub juga pernah memberikan rekomendasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah konstruksi jalan.

"Misal di Sumatera Selatan kita lihat itu sering dan juga kelok-kelok itu membuat perjalanannya itu lama. Jadi kami akan rapat dengan PU dan salah satunya merekomemdasikan ada jembatan sehingga ada short cut," ujarnya.

Kecelakaan bus terjadi di Jalan Raya jurusan Bandung - Subang, tepatnya di Kampung Naggrok, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1) sekitar pukul 17.23 WIB.

Bus pariwisata Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W melaju kencang dan terguling.

Bus yang ditumpangi rombongan kader Posyandu dari Depok itu diduga lepas kontrol akibat rem blong.

Penumpang bus berjumlah 59 orang yang terdiri dari 54 orang dewasa dan 5 anak-anak.

Berita ini sudah tayang di CNN Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved