Helmy Yahya Beberkan Alasan Pemecatannya Sebagai Dirut TVRI, Pembelian Hak Siar Liga Inggris Disorot

Helmy Yahya mengakui bahwa pembelian hak siar Liga Inggris yang dijadikan salah satu alasan Dewan Pengawas memberhentikannya sebagai Direktur Utama (D

Editor: rida
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Helmy Yahya dan kuasa hukum, Chandra Marta Hamzah saat dijumpai di kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020). 

Ia mengatakan, anggaran program TVRI kecil dibandingkan stasiun televisi swasta yang mencapai Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun.

TVRI, kata dia hanya memiliki anggaran program sebesar Rp 132 miliar.

"Kalau Anda bagi Rp 132 miliar dibagi 365 hari dibagi 22 jam, sebenarnya kami dapat biaya program per episode Rp 15 juta. Bayar Soimah (aktris) pun tidak cukup," kata dia.

"Kami putar otak ini dan dari dulu selalu terjadi re-run karena biaya program itu kurang. Kami sudah fight, terus ditambah sedikit-sedikit sama Menteri Keuangan. Sebelum kami masuk, re-run itu ya 55 persen, setelah kami masuk, 2018 re-run itu berkurang menjadi 49 persen dan 2019 tinggal 45 persen," ucap Helmy.

Helmy mengatakan, untuk mengusahakan hal tersebut dirinya pergi ke luar negeri untuk merayu banyak TV publik di sana.

Hal itu pula yang menyebabkan TVRI akhirnya mendapat banyak hibah mulai dari film kartun hingga drama yang tayang saat ini.

"Kami juga membeli program-program Discovery. Katanya mahal, tidak tuh! Discovery cuma 800 dollar atau Rp 12 juta. Kalau kita bikin sendiri dengan mutu kayak begitu, saya tidak tahu berapa (biaya yang dibutuhkan)," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rebranding Dipermasalahkan, Helmy Yahya Nilai TVRI Justru Lebih Keren"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved