Fakta Dibalik Dugaan Bullying Hingga Siswi Tewas Usai Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Polisi Olah TKP
Seorang siswi berusia 14 tahun akhirnya meninggal dunia setelah melompat dari lantai empat sekolahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2020) so
TRIBUNJAMBI.COM- Seorang siswi berusia 14 tahun akhirnya meninggal dunia setelah melompat dari lantai empat sekolahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2020) sore.
Ia sempat dilarikan dan dirawat di ICU RS Polri Kramat Jati selama dua hari.
Namun, nyawa tidak tertolong.
Ia meninggal dunia pada Kamis lalu, pukul 16.15 WIB.
• Sejarah Laga Liverpool vs Manchester United, Catatan Menarik North West Derby sejak 1898
• Kisah Suami Istri Bayar Biaya Persalinan Pakai Uang Koin Rp 1.000 Kumpulkan di Celengan Sejak Hamil
• Bae Suzy Tiba-tiba Unggah Foto dengan Perut Membesar, Benarkah Hamil? Ternyata Dia Merayakan Ini
Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus itu:
Pendarahan Kepala
Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, siswi itu meninggal dunia karena pendarahan dalam di tubuhnya.
“Patah di bagian dada dan panggulnya sehingga pendarahan dalam. (Dia) dirawat di ICU dua hari," kata Sumy, Kamis.
• Apa yang Terjadi di Spoiler One Piece Chapter 968, Kisah Roger dan Laugh Tale
• Tuduh Suami Selingkuh, Istri Pasang Penjepit Logam di Mr P. Tim Kobra Melepasnya Pakai Gergaji Putar
• Orangtua Korban Sudah Duga Jaksa Agung Akan Sebut Tragedi Semanggi I& II Bukan Pelanggaran HAM Berat
Jenazah siswi itu kemudian dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Depok, Jawa Barat.
Jenazahnya tidak divisum.
Sekolah bantah terjadi bullying
Pihak sekolah membantah bahwa siswi tersebut pilih mengakhiri hidupnya lantaran menjadi korban bullying.
Bantahan itu muncul guna menepis anggapan sebagian warganet melalui dunia maya bahwa siswi itu bunuh diri karena tak kuat di-bully di sekolah.
"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah. Kalau kami fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun, kepala sekolah di sekolah itu, Jumat.
"Kami tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," imbuhnya.