343 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi Diwisuda, 'Cetak' Ahli Ekonomi
Sebanyak 343 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) diwisuda, Sabtu (18/1), berlokasi di ACC Jambi.
Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
343 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jambi Diwisuda, 'Cetak' Ahli Ekonomi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Sebanyak 343 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) diwisuda, Sabtu (18/1), berlokasi di ACC Jambi.
Dalam wisuda ini juga ada wisudawan terbaik yaitu satu orang dari prodi manajemen dan satu orang dari prodi ekonomi pembangunan.
Saat wisuda ini tempat duduk antara laki-laki dan perempuan dipisah.
Rektor UM Jambi, Nurdin mengatakan pada saat kuliah pun laki-laki dan perempuan duduknya dipisah.
Saat ini UM Jambi memiliki dua fakultas dan lima program studi diantaranya S1 Ekonomi pembangunan, S1 manajemen, S1 sistem informasi, S1 Informatika dan S1 kehutanan
“UM Jambi senantiasa memberikan yang terbaik secara kuliatas dan solutif dalam menghadapi permasalahan bangsa. Baik kualitas output maupun pelayanan sehingga tercipta lulusan yang bermantabat,” ungkapnya.
• Tak Sekadar Hobi, Anzar Merasa Lebih Tenang Saat Melukis
• Bangun Empat Jembatan untuk Atasi Banjir, Lihat Anggaran yang Digelontorkan Pemkot Jambi
Peningkatan kualitas pendidikan di UM Jambi diantaranya peningkatan sumber daya. Ada dosen tetap sebanyak 63 dan 13 sedang S3, berharap tahun ini ada para doktor di UM Jambi.
Ia pun berharap di 2022 bisa mendirikan magister di UM Jambi.
Dosen tidak tetap berjumlah 28 orang terdiri dari praktisi, yang berkompeten di bidangnya.
Dari jumlah dosen tetap 47 telah memiliki jabatan fungsional. Dan tahun ini jumlah dosen yang lulus sertifikasi 29 orang.
Dalam penelitian para dosen juga menerima hibah penelitian dari kemenristek dikti sebanyak 2 penelitian dan 1 pengabdian masyarakat. 28 penelitian juga dibiayai institusi dan ada juga pengabdian masayarakat.
Pengabdian masyarakat UM Jambi juga bekerja sama dengan bank sampah Kota Jambi, pemerintah daerah, kerjasama pembangunan desa di daerah terpencil dan penyuluhan pada unit usaha desa dan suku anak dalam.
“Ada 4 orang yang berkeinginan berkuliah di kampus ini dan kita berusaha membebaskan mereka dari biaya kuliah,” ujarnya. (lai)