Gas 3Kg Cepat Habis, Pemilik Pangkalan Gas di Muarojambi Ngeluh Gas Langka
Gas 3 kg diperuntukan untuk orang miskin dan tidak mampu, namun faktanya di lapangan masih ada masyarakat mampu yang membeli gas 3 kg.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Gas 3Kg Cepat Habis, Pemilik Pangkalan Gas di Muarojambi Ngeluh Gas Langka
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Sejumlah masyarakat di Muarojambi masih minim kesadaran peruntukan tabung gas 3 kg. Di ketahui bahwa gas 3 kg diperuntukan untuk orang miskin dan tidak mampu, namun faktanya di lapangan masih ada masyarakat mampu yang membeli gas 3 kg.
Selain itu, fakta di lapangan sejumlah masyarakat juga membeli lebih dari satu tabung gas subsidi. Hal ini seperti yang disebutkan oleh Aisyah pemilik pangkalan gas elpiji 3 Kg di Desa Bukit Baling, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi.
Ia menyebutkan bahwa masih ada beberapa oknum masyarakat yang membeli tabung gas lebih dari satu tabung. Hal inilah yang membuat stok gas LPG di pangkalan yang cepat habis ketika mendapatkan pendistribusian.
• Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi, Daftar Harga Sembako di Pasar Sengeti 15 Januari 2020
• Tender Proyek di Batanghari Masih Kosong, Kepala UKPBJ Batanghari Beberkan Penyebabnya
"Iya masih ada yang beli lebih dari satu. Pertama bapaknya yang beli, sudah itu dak lama istrinya lagi yang beli, sudah tu anaknya lagi yang beli," sebutnya, Rabu (15/1).
Asiyah menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa menolak untuk tidak memberikan tabung gas subsidi pada masyarakat yang melakukan tindakan tersebut. Hal ini lantaran memang dirinya merasa takut dan tidak enak jika tidak melayani.
"Ya kita itu tidak enak kalo tidak ngasih, kadang ada juga ancaman, kadang di omong-omongin kitanya, jadi ya mau dak mau lah tetap kita kasih. Yang seharusnya dari mereka lah yang sadarkan," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa dalam melayani pembelian gas LPG 3 kg setiap masyarakat harus membawa fotokopi KTP. Pihaknya hanya melayani pembelian masyarakat Bukit Baling, karena memang pangkalannya di peruntukan untuk warga Bukit Baling.
"Kalo kita jual harga Rp 18 ribu itulah per tabungnya. Untuk sekali datang itu kita dapat jatah 140 sampai 180 tabung, ya kadang sehari itu nian habis. Masih banyak malahan yang belum kebagian, tapi ya mau gimana," terangnya.
Hal ini mendapat keluhan dari warga Bukit Baling, Rum. Dirinya mengaku selalu kesulitan mendapatkan gas 3 kg. Bahkan dirinya harus membeli dengan harga yang cukup mahal dibanding dengan harga yang telah diatur.
"Iya susah kita dapat gas ini, kita dapat susah. Baru bentar kita dapat kabar gas datang sudah habis," ungkapnya