Berita Tanjab Barat
Pedagang di Kuala Tungkal Mengeluh, Anggap Operasi Pasar yang Digelar Bulog Buat Omzet Menurun
Pedagang di Kuala Tungkal Mengeluh, Anggap Operasi Pasar yang Digelar Bulog Buat Omzet Menurun
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Pedagang di Kuala Tungkal Mengeluh, Anggap Operasi Pasar yang Digelar Bulog Buat Omzet Menurun
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Diduga dampak operasi pasar, omset pedagang di Kota Kuala Tungkal, menurun drastis.
Sejak pergantian beras sejahtera ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Perum Bulog Subdivre Kuala Tungkal, hampir setiap hari menggelar operasi pasar.
Diduga akibat hal itu, omset pedagang di Pasar Tradisional Kuala Tungkal mengalami penurunan.
Seyogyanya, operasi pasar yang digelar guna memudahkan bagi warga mendapatkan beras dengan harga murah.
• Operasi Pasar, Warga di Kerinci Antre Serbu Gas Elpiji 3 Kg, Minta Sering Adakan OP
• Satgas Pangan Polda Jambi Jamin Tidak Ada Beras Plastik di Provinsi Jambi
Justru hal itu tak sejalan dengan pedagang yang mengeluhkan dagangan berasnya di Pasar Parit I Kuala Tungkal berkurang.
Aman, seorang pedagang mengakui dan menduga sejak operasi pasar yang dilakukan Bulog, beras dagangannya sepi dari pembeli.
"Omset kita turun. Karena beras yang dijual Bulog lebih murah. Kalau tiap hari Bulog jual beras, lambat laun pedagang beras gulung tikar," katanya.
Hal senada diungkapkan Abdullah, Pedagang beras lainnya yang berdagang di Pasar Parit III juga mengungkapkan hal serupa. Bahkan dalam satu hari hanya ada satu hingga dua pembeli yang membeli beras miliknya.
"Hendaknya pihak Bulog melakukan Operasi Pasar cukup dipelosok Desa saja, dan saat terjadi gejolak harga," harapnya.
Hingga berita ini dimuat, pihak Bulog Subdivre Kuala Tungkal belum bisa dikonfirmasi.
Pedagang di Kuala Tungkal Mengeluh, Anggap Operasi Pasar yang Digelar Bulog Buat Omzet Menurun (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)