Meski Keluarga Menolak, Polisi Tetap Autopsi Pasutri yang Tewas Bersimbah Darah di Kamar!
Meski keluarga menolak autopsi, namun polisi tetap lakukan autopsi terhadap pasutri yang ditemukan tewas bersimbah darah.
"Sehingga kami melakukan autopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," lanjutnya.

Ponsel Korban Terkunci
Polisi masih kesulitan menggali informasi lewat telepon genggam milik kedua korban.
AKP Tommy Aruan mengatakan, telepon genggam tersebeut terkunci dengan pola.
"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar AKP Toomy.
Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulawesi Utara untuk diperiksa.
• Polres Muaro Jambi Masih Tunggu Hasil Autopsi daru Rumah Sakit, Begini Tahapannya
"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," katanya.
Menurutnya, handphone tersebut milik kedua korban, 2 handphone milik korban pria, tetapi salah satunya tidak digunakan untuk berkomunikasi.
AKP Tommy mengatakan, pihaknya belum menemukan indikasi pihak ketiga.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," ungkap dia.
Dimakamkan Terpisah
Setelah proses autopsi, jenazah akan dimakamkan secara terpisah.
Jenazah Gung, dibawa keluarganya lewat Bandara Samrat ke Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Sedangkan, jenazah Rosna akan dibawa menggunakan ambulas ke Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Dugaan Keluarga