Info Kesehatan
Apakah Itu Terapi Uap atau Inhalasi? Ini Penjelasan Lengkap dr Frans Ferdinansyah
Terapi uap atau terapi inhalasi merupakan satu di antara cara yang tepat untuk menangani penumpukan dahak yang berlebihan pada saluran pernapasan.
Apakah Itu Terapi Uap atau Inhalasi? Ini Penjelasan Lengkap dr Frans Ferdinansyah
PERNAHKAH Anda mendengar tentang terapi uap?
Terapi uap atau terapi inhalasi merupakan satu di antara cara yang tepat untuk menangani penumpukan dahak yang berlebihan pada saluran pernapasan.
Ketika anak batuk atau pilek, orang tua sering menutup kepala si anak dengan handuk di atas air yang menguap supaya batuknya cepat sembuh dan napasnya lega.

• Apa Itu Porang? Tanaman Umbi Bikin Paidi Pemulung Madiun Punya Omzet Miliaran Rupiah
• Mengenal Penyakit Pneumonia - Gejalanya Sesak Nafas, Kulit Kebiruan hingga Penyebab dan Pengobatan
• Gambar yang Pertama Kali Kamu Lihat Bisa Ungkap Kepribadianmu, Cek Yuk!
Tindakan tersebut mirip dengan terapi uap/inhalasi di kedokteran modern yakni bertujuan untuk melembabkan dahak/humidifikasi.
Menurut dr Frans Ferdinansyah, SpKFR, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari Jambi Rehabilitation Centre, napas berat yang si kecil biasanya terjadi akibat penumpukan dahak pada saluran pernapasan sehingga ruang saluran nafas menjadi semakin kecil.
“Terapi ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan dahak/slem dari paru paru dengan cara mengencerkan dahak yang kental dan melebarkan saluran pernapasan serta mengurangi reaksi peradangan akibat alergi,” ungkapnya.
Diakuinya, banyak mitos dan pandangan yang keliru di masyarakat bahwa bila anak diberikan terapi inhalasi/uap berarti penyakitnya sudah berat dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Ada juga sebagian yang berpendapat bila diterapi uap dapat mengakibatkan paru paru basah dan berbahaya karena obat dihirup ke dalam paru paru.
Dengan tegas dr Frans mengatakan itu sama sekali tidak benar.

"Terapi uap bukan ditujukan hanya untuk penyakit yang berat saja, tetapi untuk membantu pengeluaran dahak/slem," jelasnya.
Cara tersebut dikombinasikan dengan teknik terapi paru/chest physical therapy, cara batuk yang benar, pemanasan dada, positioning/postural drainage.
“Terapi inhalasi/terapi uap hanya butuh beberapa kali dan dapat dihentikan kapan saja bila keluhan sudah berkurang. Juga tidak semua batuk perlu diberikan terapi uap,” jelasnya.
Kekeliruan pandangan yang lain adalah khawatir akan paru-paru basah yang dalam istilah medis disebut dengan pleural effusion.

Pleural effusion adalah penumpukan cairan pada lapisan pembungkus paru dan rongga dada.