Skandal Jiwasraya - BPK Buka-bukaan, Erick Thohir: Bermasalah Sejak 2006, Kejagung Sudah Tahu Pelaku
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah bermasalah sejak 2006 lalu.
Dia bilang, pihaknya telah menginterogasi 98 saksi dan perbuatan melawan hukumnya telah mengarah ke satu titik.
"Kami sudah punya ancer-ancer siapa pelakunya. Kami telah melakukan beberapa penggeledahan terhadap beberapa objek yang ada, itu sekitar 13 objek pemeriksaan yang telah kami geledah," kata Burhanuddin di BPK RI, Rabu (8/1/2020).
Namun, Burhanuddin belum bisa membuka nama-nama pelaku sampai saat ini.
Pihaknya menunggu audit kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan selesai dilakukan.
Apalagi dia bilang, kasus ini sangat kompleks dan gigantic (besar).
Tentu dampaknya akan sangat sistemik, mengingat Jiwasraya saat ini memiliki 17.000 investor dan 7 juta nasabah.
"Makanya kami ingin sampaikan pesan ini sekarang, ini sedang ditangani. Tentu ini kami lakukan secara silent. Jujur, kami tidak ingin terlalu terbuka karena kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari teman-teman di BPK," ujarnya.
Dia pun meminta semua pihak bersabar menunggu penentuan tersangka.
Burhanuddin mengatakan, penentuan tersangka bukanlah hal yang mudah.
Mengingat Kejagung mesti memeriksa lebih dari 5.000 transaksi investasi yang dilakukan Jiwasraya.
"Tolong beri kesempatan kami di sini. Kenapa? Transaksi yang terjadi itu hampir 5.000 transaksi lebih. Dan itu memerlukan waktu dan kita tidak ingin gegabah. Jujur, ini adalah kasus yang cukup besar," ungkap Burhanuddin.
Sebagai informasi, Jiwasraya mengalami kasus gagal bayar polis produk asuransi JS Saving Plan.
• Cium Bau Badan Vanessa Angel, Ternyata Ada Ketertarikan Tak Biasa Bibi Ardiansyah, Kok Bisa?
Padahal keuangan perusahaan pelat merah itu tergolong bagus bila dilihat dari laporan keuangannya dalam beberapa tahun belakangan. Usai diaudit, ditemukan fraud pada sisi investasi.
Jiwasraya diketahui kerap berinvestasi pada saham "gorengan". Bahkan, Jiwasraya diketahui telah membukukan laba semu sejak 2006.
Bahkan pada tahun 2017 lalu, Jiwasraya juga memperoleh opini tidak wajar dalam laporan keuangannya.