Apa yang Sebenarnya Terjadi, Kebakaran Hebat Australia, Lalu Bagaiaman Cara Pemerintah Menanganinya?

Demikian salah satu postingan yang beredar di media sosial di Indonesia berkenaan dengan kebakaran semak di Australia.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Ingleside Rural Fire Brigade
Petugas sedang berusaha memadamkan api di kawasan Manyana dan Bendalong di New South Wales 4 Januari 2020. 

Ribuan orang akhirnya dievakuasi dengan kapal angkatan laut Australia, karena jalan darat di sekitar kota Mallacoota ditutup selama beberapa minggu akibat masih dianggap berbahaya untuk dilewati.

Ini adalah untuk pertama kalinya militer dilibatkan untuk mengevakuasi warga sipil yang menghadapi bencana di Australia.

Akibat kebakaran yang menghancurkan sebuah pertanian di Wairewa di East Gippsland Victoria 3 Januari 2020.
Akibat kebakaran yang menghancurkan sebuah pertanian di Wairewa di East Gippsland Victoria 3 Januari 2020. (ABC News: Nicole Asher)

Apa bedanya kebakaran hutan di Indonesia?

Kalau di Indonesia banyak kebakaran hutan lebih disebabkan karena pembukaan lahan, selain untuk memusnahkan tanaman tua seperti kelapa sawit, maka kebakaran disebabkan oleh kesengajaan.

Di Australia, walau ada juga kebakaran yang sengaja dilakukan mereka yang 'iseng' yang disebut sebagai 'arsonist', sebagian besar terjadi karena fenomena alam.

Australia sudah lama diketahui sebagai benua paling kering di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir daerah pedalaman sudah mengalami kekeringan yang parah.

Di beberapa tempat malah hujan sudah tidak turun selama 1-2 tahun.

Suhu dan kecepatan angin juga sangat berpengaruh.

Dengan kombinasi kekeringan, suhu panas yang kadang bisa mencapai 30 sampai 40 derajat Celcius ditambah angin kencang dengan kecepatan 40-50 km per jam, kebakaran mudah terjadi.

Viral Cerita Youtuber Ajukan Endorse Liburan ke Amerika, Atta Halilintar: Apa Salah Kan Bukan menipu

Kebakaran alami terjadi karena dalam situasi seperti ini muncul petir. Di Australia setiap harinya di malam hari, terjadi sambaran petir ribuan kali. Ketika petir itu menyambar rumput atau pohon yang kering, maka kebakaran merebak.

Australia juga udaranya sangat kering, lain halnya dengan Indonesia, dimana tingkat kelembaban bisa mencapai 70-90 derajat, yang menyebabkan kita berkeringat ketika suhu panas.

Di Australia, tingkat kelembaban rendah, kadang bisa mencapai 10 persen, artinya udara yang kering tidak berisi uap air yang banyak sehingga mudah terbakar.

Ibukota Australia Canberra juga dipenuhi dengan kabut asap karena kebakaran yang terjadi sekitar wilayah tersebut.
Ibukota Australia Canberra juga dipenuhi dengan kabut asap karena kebakaran yang terjadi sekitar wilayah tersebut. (Supplied: James Dyer)

Amankah mengunjungi Australia?

Lokasi kebakaran semak kebanyakan terjadi di daerah pedalaman Australia, yang memang sangat luas.

Sejauh ini sudah lebih dari 5 juta hektar lahan yang terbakar. Dari sisi jumlah mungkin terlihat besar, namun luas benua Australia adalah 769 juta hektar.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved