Tanggapan 11 Negara Atas Perang Iran-AS, Setelah Lusinan Rudal Ditembakkan ke Militer Amerika
Serangan rudal Iran ini dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan pasukan Garda Revolusi Jenderal Qassim Soleimani.
Tanggapan 11 Negara Atas Perang Iran-AS, Setelah Lusinan Rudal Ditembakkan ke Militer Amerika
TRIBUNJAMBI.COM, TEHERAN - Berbagai negara langsung bereaksi setelah Iran menembakkan puluhan rudal di ke sejumlah target militer Amerika Serikat di Irak.
Iran telah menembakkan sekitar 15 rudal ke dua pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya di Irak, pada Rabu (8/1/2020).
Sepuluh rudal menghantam pangkalan udara Al-Assad, satu rudal ke pangkalan militer di Erbil dan empat rudal gagal mencapai target.
Serangan rudal Iran ini dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan pasukan Garda Revolusi Jenderal Qassim Soleimani.
• Ini Motif Istri Muda Hakim Jamaluddin Sewa Dua Orang Untuk Bunuh Suaminya, Jadi Otak Pembunuhan
• Dibalik Laporan Rizky Febian Atas Kematian Sang Ibu, Aib Teddy, Suami Lina Dibongkar Mantan Istrinya
• Iran Tembakkan Total 22 Rudal, Tanggapan Donald Trump Mengejutkan
Terkait ketegangan yang meningkat, para kepala negara di dunia menyerukan untuk kembali ke diplomasi dan mempertimbangkan rencana untuk menarik warga negara mereka.
Di bawah ini adalah reaksi dari para pemimpin dunia.
UEA
Menteri Negara untuk urusan luar negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash menyerukan pentingnya menahan diri oleh pihak terkait untuk meredakan ketegangan.
"De-eskalasi adalah keputusan bijaksana dan diperlukan. Sebuah jalan politik menuju stabilitas," kata Gargash di kegugupan.
POLANDIA
Menteri Pertahanan Polandia mengatakan, pasukannya yang ditempatkan di Irak tidak terluka selama serangan rudal Iran pada Rabu (8/1/2020).
"Tak satu pun dari tentara Polandia di Irak terluka dalam serangan roket di pangkalan Al-Asad dan Erbil. Kami terus berkomunikasi dengan komandan kontingen militer Polandia di Irak," ujar Mariusz Blaszczak.
INGGRIS
Inggris mengutuk serangan rudal Iran di pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan koalisi yang dipimpin oleh AS termasuk personel Inggris.