Noda Darah di Pintu Flat, Ruang Tamu Jadi Saksi Reynhard Sinaga Beraksi pada Korban-korbannya
Selama tinggal di Inggris pria berusia 36 tahun tersebut tak pernah bekerja. Hal itu karena, Reynhard Sinaga terlahir dari keluarga yang kaya raya
Selain itu, kamar Reynard Sinaga di apartemen tersebut terlihat tak terlalu besar.
Ada lemari kecil yang diisi buku-buku Reynhard Sinaga.
Begitu juga di ruang tengah apartemen Reynhard Sinaga.

Terlihat ruangan tersebut tampak penuh dengan barang-barang.
Terdapat kursi makan dan kursi santai yang dipenuhi barang-barang milik pria yang berkuliah S1 di Universitas Indonesia tersebut.
Di pintu masuk, terlihat tampak seperti bercak darah menempel.
Menurut Reynhard Sinaga noda darah tersebut adalah hasil perjuangannya dengan korban terakhirnya.
• Divonis Seumur Hidup Kasus Kejahatan Seksual, Psikolog Sebut Reynhard Sinaga Mengarah ke Psikopat
• Terbongkarnya Teka-teki Perjodohan Reynhard Sinaga, Orang Tua Mencomblangi Tapi Ditolak
Modus
Kepolisian Manchester Raya membeberkan modus yang dilakukan Reynhard Sinaga kepada para korbannya.
Sosok pria yang menempuh pendidikan S2 di Inggris itu mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk.
Selain pria yang rentan karena mabuk, Reynhard juga menyasar orang yang tersesat di seputar tempat tinggalnya di kawasan Manchester, Inggris.
Reynhard kemudian disebut memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB -(gamma hydroxybutyrate) obat bius yang menyerang sistem saraf dan memasang kamera melalui dua telepon selulernya kemudian menyerang korban.
Dalam persidangan terungkap, rekaman tindak perkosaan yang dipertontonkan ke juri berdurasi satu jam sampai lebih dari enam jam.
Tak hanya itu, Reynhard disebut mengambil barang-barang milik korban termasuk jam dan kartu identitas.
Dikatakan polisi, Reynhard juga mengambil gambar profil akun Facebook dari sebagian besar korban sebagai trofi atau kenang-kenangan.