Zaenab Putri Qasem Soleimani Murka, Singgung Pembalasan Bagi AS dan Sekutunya

Seorang putri Jenderal Qassem Soleimani, Zaenab mengancam Presiden AS Donald Trump.

Editor: Heri Prihartono
Zuma24.com
Setelah kematian Jenderal Qasem, seluruh rakyat Iran berduka di jalanan 

Zaenab bahkan menyatakan, hari yang kelam bakal menimpa AS. Dia mengancam akan mengusir semua tentara AS di Timur Tengah.

Bahkan hubungan AS-iran memanas pasca terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani.

Semifinal Piala Liga Inggris Carabao Cup, Man United vs Man City Live Streaming Nonton TV Online

Namun, pada Jumat (3/1/2020) lalu, Qassem Soleimani bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, tewas kena rudal drone AS. 

Komandan Pasukan Quds itu tewas setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam empat rudal dari drone MQ-9 Reaper milik AS.

Sejumlah pemimpin senior Iran, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, hadir dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani.

BREAKING NEWS Nasib Yamaha NMax Lilik Gunawan Akhirnya Berakhir di Arab Saudi, Dilelang di Sana

Putri Soleimani, Zaenab menyatakan, AS dan sekutunya di Timur Tengah, Israel, bakal mendapatkan pembalasan.

"Hei Trump gila, jangan pikir segalanya bakal berakhir dengan mati syahidnya ayah saya," koar Zaenab dilansir Sky News Senin (6/1/2020).

Berbicara di Universitas Teheran, Zaenab mengatakan, "rencana jahat" Trump adalah memisahkan Iran dan Irak melalui pembunuhan Soleimani.

Intip Polwan di Kamar Mandi Dua Polisi Diarak Keliling Mapolda, Akankah Jera?

Namun seperti dilansir CNN, putri jenderal 62 tahun itu menyebut, rencana dari presiden Partai Republik tersebut telah gagal.

Zaenab menuturkan, upaya Trump malah akan menyatukan dua negara karena didasarkan pada kebencian terhadap negara yang sama, AS.

oto yang diambil pada 14 September 2013, menunjukkan Komandan Pasukan Quds, cabang dari Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, ketika mendapat ucapan belasungkawa atas kematian ibunya di Teheran. Soleimani tewas dalam serangan yang diperintahkan Presiden AS Donald Trump di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020.
Foto yang diambil pada 14 September 2013, menunjukkan Komandan Pasukan Quds, cabang dari Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, ketika mendapat ucapan belasungkawa atas kematian ibunya di Teheran. Soleimani tewas dalam serangan yang diperintahkan Presiden AS Donald Trump di Baghdad, Irak, pada 3 Januari 2020. (AFP/ISNA/MEHDI GHASEMI)

"Hai Trump yang gila, engkau adalah simbol kebodohan dan boneka yang tengah dimainkan Zionis internasional," ujarnya.

"Kematian ayah saya hanya akan membangkitkan perlawanan di garis depan, dengan hari yang kelam bakal menimpa AS," ancamnya.

Pengganti Soleimani di Pasukan Quds, Esmail Ghaani, sudah menyatakan dia akan "menyingkirkan AS dari kawasan itu".

"Tuhan Yang Mahakuasa sudah menjanjikan balasan atas kematiannya.

Tuhan akan membalaskannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved