Laut Natuna

Kapal China Masuk Laut Natuna, Menteri KKP Edhy Prabowo : 'Kita Harus Cool Sikapi ini'

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo juga meminta agar menanggapi santai soal kapal China di perairan Natuna.

Editor: Heri Prihartono
HANDOUT
VIDEO : Konflik di Laut Natuna, TNI Kerahkan 600 Personel untuk Jaga Wilayah ZEE Indonesia 

Edhy Prabowo meminta masyarakat dan pemerintah tidak terpancing dengan isu yang beredar tentang Laut Natuna.

Pihaknya menyebut, kedaulatan di Indonesia adalah segalanya, hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Nasib Jamaah Umrah yang Dibiayai Pemkab Merangin, Terlantar di Jakarta & Terlantar di Arab Saudi

Dia bilang, pemerintah dan masyarakat jangan terpancing maupun terprovokasi dengan isu yang beredar tersebut. Pasalnya, pemerintah RI selalu mendahulukan kedaulatan di atas segalanya.

"Kita jangan terpancing, jangan terprovokasi. Kita harus cool sikapi ini. Yang jelas kedaulatan di atas segala-galanya," kata Edhy Prabowo di Gedung BPK RI, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Lihat Bayi Ahok, Mantan Gubernur Djarot Saiful Hidayat: Puput Nastiti Devi Melahirkan Secara Cesar

Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti saat acara pisah sambut Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo melantik Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019) Pagi.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) ()

Edhy menuturkan, 1.000 kapal yang terpantau itu mesti dibedakan jenisnya. Bisa saja, kapal-kapal itu bukanlah kapal penangkap ikan ilegal.

Sebab menurut Edhy, perairan Natuna termasuk wilayah yang padat dan termasuk tempat lalu lalang kapal.

"Kalau 1.000 kapal kan kelihatan banyak. Banyak kapal lain yang lewat ya. Itu kapalnya harus dilihat sebagai kapal apa dulu, kapal dagang, transportasi, atau kapal nelayan. Kalau ribuan kapal itukan memang daerah padat, tempat lalu lalang," ucap Edhy.

Sementara itu dia bilang, sudah ada 3 kapal nelayan asing yang menjarah kekayaan laut RI berhasil diamankan. Tiga kapal ini berhasil ditangkap dan diamankan ke pangkalan di Pontianak.

"Kalau kapal nelayannya ada kan sudah kita ambil. Buktinya waktu Vietnam berhasil kita ambil 3. Kita juga minta media mendinginkan suasana karena untuk masalah tindak lanjut akan terus (dilaksanakan) dong," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mengatakan hal yang sama dengan Menteri KP Edhy Prabowo.

Dia memastikan penangkapan 3 kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau, tidak akan menghambat investasi dengan China.

"Kita cool saja, kita santai," ucapnya beberapa waktu lalu.

Namun, pihaknya masih membahas untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain. Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucapnya. (Kompas.com/ Fika Nurul Ulya)

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan sampai saat ini masih terpantau dua kapal Coast Guard China dan satu kapal pengawasan perikanan milik pemerintah China berada di timur Laut Natuna.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan sampai saat ini masih terpantau dua kapal Coast Guard China dan satu kapal pengawasan perikanan milik pemerintah China berada di timur Laut Natuna. (TribunMataram Kolase/ dok tni)

Soal Kemungkinan Perang Melawan China di Perairan Natuna, TNI : Terlalu Dibesar-besarkan!

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved