Ini yang Bikin Masyarakat Ketakutan Jaringan 5G, dari Kelinci Percobaan s/d Efek Paparan
KETAKUTAN terhadap jaringan 5G kini tengah melanda sebagian masyarakat. Bahkan, pada awal tahun ini, pemerintah Belgia menghentikan tes jaringan 5G
Frekuensi tersebut sedikit lebih tinggi dari 3G, yaitu 1,8 - 2,5 GHz.
Namun ukuran frekuensi ini tetap tergantung wilayah Anda. Menggunakan frekuensi yang lebih tinggi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Semakin tinggi frekuensi gelombang radio, semakin pendek gelombang itu sendiri.
Begitupun gelombang suara, gelombang yang lebih pendek akan kehilangan energi lebih cepat saat bergerak, sehingga jaraknya lebih pendek.
Area yang dicakup oleh menara telepon atau dikenal sebagai stasiun pangkalan biasanya memiliki lebar sekitar 1 hingga 20 kilometer.
Namun, stasiun pangkalan bisa jauh lebih kecil, tergantung berapa banyak telepon yang ada di suatu daerah.
Bahkan, satu menara hanya dapat mencakup sedikit area saat frekuensinya lemah.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan lebih banyak menara.
Gelombang yang lebih pendek dapat menghubungkan lebih banyak perangkat ke satu menara telepon sekaligus.
5G berpotensi menawarkan kecepatan koneksi jaringan yang akan jauh lebih tinggi daripada yang saat ini tersedia.
Salah satu alasan alasan orang yang khawatir tentang 5G adalah jaringan baru itu memiliki frekuensi hingga 300 GHz, meskipun di setiap negara akan membatasi frekuensi yang bereda-beda.
Frekuensi yang lebih tinggi ini disebut 'panjang gelombang milimeter', karena lebarnya antara 1 dan 10 milimeter.
Gelombang yang lebih pendek dengan energi yang lebih besar mungkin tampak berbahaya pada nilai nominalnya, tetapi tidak ada dasar untuk masalah ini.
"Frekuensi yang lebih tinggi tidak berarti intensitas yang lebih tinggi: itu benar-benar seperti membandingkan biru dengan lampu merah. itu adalah panjang gelombang yang berbeda" ujar Andrew Wood, seorang peneliti bioeffek elektromagnetik dari Universitas Swinburne di Australia.
"Untuk 5G's 26 GHz gelombang radio diserap di lapisan luar kulit daripada masuk ke jaringan otak. Ada ujung saraf di kulit yang akan memperingatkan adanya paparan berlebihan" sambungnya.
Wood menggunakan pemodelan komputer canggih dalam sebagian penelitiannya untuk memprediksi penyerapan frekuensi radio di berbagai bagian kulit.