Sosok Sukses
Siapa Sebenarnya Andy Wibowo? Pedagang Ayam Potong yang Mampu Beli Kapal Pesiar Rp 50 Miliar
Sosok Andy Wibowo cukup menginspirasi banyak orang, berkat kerja keras ia berhasil jadi miliarder.
Maka, dia tinggalkan sekolahnya dan menuju ke Bandung. Di Kota Kembang ini, selama tiga bulan ia bekerja di bengkel. Padahal, sejatinya ia dari keluarga berkecukupan.
Orangtuanya memanggilnya pulang. Dia diminta sekolah kembali. Bahkan, SMP tempatnya bersekolah memberi dispensasi untuk tetap melanjutkan sekolah.
Dan, melihat tekad Andy untuk berbisnis, ayahnya memberinya mobil Pick Up. Modal mobil itulah yang kemudian dijalankan Andy dengan berjualan ayam potong.
Ia membeli ayam potong dari peternak dan kemudian menjualnya ke pasar. Mulanya hanya laku 10 sampai 20 potong. Untungnya sedikit.
Tapi, berkat keuletannya, dalam waktu singkat ia menguasai penjualan ayam potong di pasar tersebut. Padahal, ketika itu ia masih seorang remaja yang berumur 12 tahun.
• Baru Saja Jadi Rumahnya, Malah Dipakai Istri Berzina Empat Kali yang Ketiga Sempat Dimaafkan Suami
Tak berhenti di situ, ia memanfaatkan mobil Pick Up dari sang ayah untuk mengangkut sayuran dan dijual kembali ke pasar.
"Saya memanfaatkan secara maksimal semua peluang yang ada. Waktu jeda dari jualan ayam potong saya gunakan untuk mengangkut sayur," tuturnya kepada Tribun, Selasa (31/12) malam.
Dari jualan sayur dan ayam potong, Andy terus menempa diri dengan menggeluti berbagai bidang usaha. Ia bahkan pernah berbisnis bauksit dan juga minyak.
Hingga kemudian, seperti secara jujur diakuinya, ia sempat berurusan dengan hukum.
"Saya masih usia 21 tahun waktu itu," katanya. Namun, pihak yang tidak suka melihat kesuksesannya, melihat dia sebagai ancaman.
Malah, ia kemudian diberi cap oleh pihak tersebut sebagai bos mafia. "Masa' anak umur 21 tahun bisa jadi bos mafia," katanya tertawa.

Selepas dari urusan hukum, yang ia anggap sebagai ujian baginya untuk naik ke level yang lebih tinggi, ia terus melebarkan usahanya.
Modal utamanya, yang terus ia genggam sejak menggeluti bisnis saat masih duduk di bangku SMP, adalah keuletan dan jeli dalam melihat peluang bisnis.
Saat memulai suatu usaha, Andy mengaku benar-benar total dalam menjalankannya. Ia bercerita pernah hidup di dalam hutan, hidup di bedeng-bedeng.
Dan, ia bersyukur, sang istri, Nadia Fransisca, sangat telaten menemani. Bahkan, sang anak pun sempat ikut hidup susah di dalam hutan.