Hari Ini 15 Tahun Lalu - Gempa & Tsunami Aceh 2004, 170 Ribu Orang Meninggal Dunia
Namun, Ketika ia telah lari sekitar 200 meter, gelombang setinggi rumah mengejar dan menyapu kakinya sehingga tubuhnya sempat terjatuh.
Tak hanya di Indonesia, sejumlah negara sekitar Samudra Hindia juga terkena dampak gempa dan tsunami itu.
Dahsyatnya getaran gempa tersebut bahkan dirasakan sampai Somalia, Afrika Timur yang berjarak 6.000 kilometer dari Samudra Hindia.
Akan tetapi, kawasan yang paling parah terkena imbasnya adalah Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Di Thailand, gelombang setinggi 10 meter menerjang lima provinsi yang terletak di sepanjang pesisir selatan, yaitu Songkhla, Phuket, Krabi, Phang Nga, dan Surat Thani.
Sementara itu, kondisi di daerah pesisir India dan Sri Lanka juga tak kalah memprihatinkan.
Sejumlah bangunan hancur dan terendam, sedangkan korban tewas yang belum sempat terangkut tampak berserakan di mana-mana.
Harian Kompas, 28 Desember 2004 mencatat korban meninggal di India sedikitnya 6.280 orang, Thailand 2.000 orang, Somalia 100 orang, Malaysia 51 orang, Myanmar 56 orang, dan Maladewa 100 orang.
Diperkirakan jumlah keseluruhan korban dari berbagai negara yang terdampak gempa dan tsunami tersebut mencapai 230.000 jiwa.
• 4 Fenomena Gerhana Matahari Cincin yang Pernah Terjadi di Indonesia, Istimewa Terjadi di 1998
• Luna Maya Bakal Ucapkan Hal Ini Jika Bertemu Mantan, Saat Ditanya Dekat dengan Siapa? Ini Jawabannya
Penyebab
Harian Kompas, 29 Desember 2004 memberitakan, pusat gempa berada pada sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Kekuatan gempa sebesar 9,0 magnitudo yang terjadi di Samudra Hindia itu, menurut catatan USGS, setara dengan ledakan atau tenaga yang dilepas 32 megaton peledak trinitrotoluena atau TNT.
Gempa tersebut diakibatkan oleh interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa-gempa besar yang berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 kilometer dan tergolong gempa dangkal itu telah menimbulkan gelombang tsunami yang menerjang wilayah pantai yang berada di sekeliling pusat gempa tersebut.
Sementara itu, gelombang pasang raksasa yang terjadi dikarenakan pertemuan kedua lempeng tersebut bertipe subduksi atau menujam.
Lempeng Indo-Australia yang berada di bawah laut menukik masuk ke bagian bawah lempeng benua Eurasia.