Gara-gara Keinginan Nikahi Nenek Ditolak Orangtua, Pemuda di Semarang Pilih Gantung Diri

Seorang pemuda di Semarang nekat gantung diri gara-gara kisah cinta tak direstui!

Editor: Heri Prihartono
NET
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pemuda di Semarang nekat gantung diri gara-gara kisah cinta tak direstui!

Aksi gantung diri dilakukan setelah niatnya nikahi nenek anak 5 tak disetujui orangtua.

Korban bernama Erwin (26), gantung diri gara-gara kisah cinta tak direstui orang tua.

MENEGANGKAN Warga Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter, Sempat Beri Umpan Bebek Tapi Tak Muncul Lalu

Link 8 Thread Cerita Horor Populer untuk Menemani Anda Menghabiskan Malam Jumat di Kamar

Dilansir dari TribunJateng (grup Tribunlampung.co.id), Erwin ditemukan Gantung Diri di dapur rumahnya.

 

Korban tinggal di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Ibu korban YS (50) yang pertama kali menemukan jenazah korban.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus mengatakan, sebelum gantung diri, korban sempat menelepon ibunya.

Korban meminta ibunya untuk datang ke rumah indekos.

1.000 Lebih Guru TK di Batanghari Tak Lulus Sertifikasi Guru, Mengaku Syarat Lulus Sulit

BEBAS 30 Desember, Ahmad Dhani Disambut Ratusan Orang, Lieus Sungkarisma Bentuk Tim Khusus Untuk

Tak berselang lama, ibunya datang mencari korban.

Namun, ia malah menemukan anaknya sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Setelah olah TKP, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Keluarga meminta jenazah pemuda tewas itu tak diautopsi.

Hal tersebut sesuai permintaan dari keluarga yang dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh perwakilan keluarga dan RT/RW setempat.

Pihak keluarga mengaku sudah mengikhlaskan.

TERKUAK Fakta Mencengangkan di Balik Temuan Kerangka di Septic Tank: Korban Tinggalkan Surat Wasiat

Pertama di Indonesia, Kepala Pengadilan Militer Dipecat Setelah Selingkuh Dengan Istri Orang

"Kami selanjutnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terangnya.

Hubungan dengan janda tak direstui

Sang pemuda tewas Gantung Diri diduga karena hubungannya dengan seorang janda tak direstui orangtua.

Dia memilih mengakhiri hidup lantaran niatnya nikahi pujaan hati urung terlaksana.

Sebab, orangtuanya tidak merestui.

Terutama, ayah korban.

"Saya memang tidak merestui. Sebab wanita yang mau dia seriusi itu janda anak lima dan sudah memiliki cucu," ungkap ayah korban, Koiron kepada Tribun Jateng, Rabu (25/12/2019) malam.

Dia melanjutkan, malam sebelum kejadian gantung diri, Erwin sempat meminta tolong ibunya untuk menyampaikan kembali maksud korban ingin menikahi wanita pilihannya.

Kekasih korban diketahui berasal dari Desa Sumberejo Kaliwungu, Kendal.

"Saya bilang, kalau mau hidup bersama wanita itu ikut saja dia. Jangan di sini."

"Tapi kalau memilih saran orangtua silakan saja tetap di sini," katanya.

 

Penolakan Koiron bukan tanpa alasan.

Dia membeberkan usia anaknya dengan wanita itu terpaut sangat jauh.

Bahkan, usia kekasih anaknya itu lebih tua dibandingkan ibunya.

Menurut Koiron, wanita itu tidak tepat untuk anaknya.

Dia sempat mendengar kabar, wanita yang disukai anaknya telah meninggalkan suami pertamanya yang terkena stroke.

"Sebenarnya orangtua mana yang tidak menginginkan terbaik untuk anaknya."

"Saya menolak bukan karena saya tidak suka terhadap anak. Tetapi semua demi kebaikan anak," jelasnya.

Dia mengungkapkan jalinan asmara anaknya itu, telah berjalan tiga tahun.

Hal itu berawal dari teman kerja.

Andai anaknya memilih perempuan lain yang sebaya dengan dia, tentu bakal dia dukung.

Koiron mengakui anaknya memang pendiam.

Ia jarang bergaul dengan pemuda seusianya.

"Almarhum juga jarang ikut kegiatan di lingkungan sekitar," jelasnya.

Koiron pun mengaku iklhas atas kepergian anaknya.

Rencananya pada Kamis (26/12/2019) siang, anaknya bakal dimakamkan di TPU setempat.

Korban sempat makan rujak

Sebelum gantung diri, alhamarhum Erwin sempat makan rujak bersama ibu dan kakaknya.

Kapolsek Ngaliyan, AKP R Justinus menuturkan mereka makan rujak di rumah ayah korban, di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Rabu (25/12/2019) pukul 15.00 WIB.

Lantas, anak pasangan Koiron dan Sugiayanti itu menuju rumah indekos milik ayahnya yang tidak jauh dari rumah pertama.

"Sekira pukul 16.00 WIB, korban sudah tergantung tak bernyawa di dapur."

"Korban menggantungkan diri di usuk dengan menggunakan kain bendera merah putih," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved