Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya Masih Didalami, Dugaan Sementara karena Hal Ini, Terjun 150 Meter

Dolly menerangkan, dilihat dari pantauan, bus yang mengantar penumpang Bengkulu-Palembang itu memuat 52 kursi penumpang

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kompas.com
Proses evakuasi 37 penumpang bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).Akibat kejadian tersebut 24 orang tewas.(Dok. BASARNAS PALEMBANG) 

Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya Masih Didalami, Dugaan Sementara karena Hal Ini, 25 Orang Tewas

TRIBUNJAMBI.COM - Penyebab kecelakaan maut Bus Sriwijaya di kawasan Liku Lematang Pagaralam yang merenggut puluhan nyawa masih didalami oleh pihak kepolisian, Selasa (23/12/2019).

"Penyebab pasti (kecelakaan bus) masih didalami. Soal rem blong atau tidak, itu masih kami dalami," kata Kapolres Pagaralam, AKBP Dolly Gumara saat diwawancarai live di TVOne.

Dolly menerangkan, dilihat dari pantauan, bus yang mengantar penumpang Bengkulu-Palembang itu memuat 52 kursi penumpang. Ia belum dapat memastikan apakah bus kelebihan penumpang atau tidak.

"Kalau memang penumpang jumlahnya 52, artinya tidak ada kelebihan," ungkapnya.

Dulu Gelar Pesta Seks hingga Ditangkap, Artis Ini Bikin Heboh Karena Dilabrak dan Dicap Pelakor

Mayat Bella Janda Muda Saat Ditemukan Masih Fresh, Diperkirakan Baru 4 Jam Meninggal

Sementara, untuk barang bawaan penumpang, lanjut Dolly masih banyak di dalam bus.

Menurut Dolly, bus masih ditahan karena takut terbawa arus sungai yang cukup deras.

Dari video yang tersebar, terdapat sepeda motor di dalam bus, Dolly belum dapat memastikan.

"Kami belum dapat informasi dari petugas yang ada di sana (soal sepeda motor di dalam bus)," ucapnya.

Dolly menggambarkan medan lokasi tempat kejadian. Diceritakannya, lokasi tersebut memang turunan dan menanjak, disertai dengan tikungan yang tajam karena daerah tersebut adalah daerah pegunungan.

"Ketinggian jurang menurut warga sekitar 150 meter," terangnya.

"Kalau melihat kondisi dan situasi kontur jalan, memang ini rawan kecelakaan, makanya kita kerahkan petugas di sana. Dari catatan kami, pernah terjadi kecelakaan 100 meter dari lokasi, arah Lahat. Kejadian itu tahun 1993," bebernya.

Sementara itu, Hasanah Korban Selamat Bus Sriwijaya Kecelakaan di Liku Lematang Pagaralam, 'Supirnya Ngebut'

Terbaring di ranjang dengan infus yang ada di tangan kirinya, Hasanah (52), korban selamat kecelakaan maut yang terjadi di Pagaralam menceritakan bagaimana kronologi yang menimpa ia dan penumpang lainnya, Selasa (24/12/2019).

Hasana menjelaskan, saat itu ia, cucu dan 2 rekannya menumpangi Bus Sriwijaya dari Bengkulu ke Palembang.

SEMPAT Ditolak Serikat Pekerja Pertamina, Publik Dikagetkan Jabatan Baru Ahok BTP Diluar Prediksi

Sebelum bus masuk ke jurang, beberapa kejadian sempat dialami bersama penumpang lainnya.

Bus yang ia tumpangi sempat ditabrak sopir travel yang mengendari mini bus.

Sempat bersitegang, sopir Bus Sriwijaya dan travel akhirnya berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan sekitar Pendopo.

"Di ujung Pendopo ((Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.

Hasana melanjutkan, saat itu bus ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan bus kembali melakukan perjalanan.

Proses evakuasi penumpang Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang yang masuk jurang di Liku Endikat Selasa (24/12/2019) sekitar pukul 00.30 WIB (Instagram @basarnas_palembang)

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.

Saat kejadian tersebut, lanjut Hasana, ia, cucunya Aisyah dan 2 temannya dari Bengkulu sedang bercanda dan tidak sedang tidur.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.

Setya Novanto Mendadak Hilang dari Lapas? Kemenkumham Panik Langsung Cari Fakta Sebenarnya

Tak hanya Hasana, cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar. Beberapa warga setempat mulai berdatangan.

"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolomg kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.

Sebelumnya diberitakan, Selasa (24/12/2019) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB masyarakat Kota Pagaralam dihebohkan dengan suara mobil ambulans yang mondar mandir dijalan protokol Kota Pagaralam.

Kabar ini sempat beredar luas di pengiat Media Sosial di Pagaralam.

Banyaknya ambulans yang mondar mandir tersebut ternyata karena adanya kejadian kecelakaan Bus jurusan Bengkulu-Palembang yang jatuh ke jurang dikawasan Liku Lematang.

Informasi yang berhasil dihimpun sripoku.com, Selasa (24/12/2019) menyebutkan, kejadian sekitar pukul 00.30 WIB.

Bus berangkat dari Bengkulu menuju Palembang.

Bus Sriwijaya nopol BD 7031 AU masuk jurang Lematang di Pagaralam, Senin (23/12/2019) jeang tengah malam (Istimewa)
Tim gabungan dari TNI, Polri, Tagana, Basarnas dan tim relawan lainnya saat ini sudah melakukan evakuasi korban.

Namun dikabarkan ada puluhan penumpang didalam mobil tersebut.

Saat ini dinyatakan ada beberapa penumpang yang selamat namun ada juga yang meninggal dunia.

Dugaan Kecelakaan

Dugaan sementara kecelakaan ini terjadi disebabkan Bus Sriwijaya yang sarat penumpang tersebut rem blong.

Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara SIK melalui Kasat Lantas Iptu Rizky Mozam SH MH membenarkan, telah terjadi kecelakaan tunggal sebuah kendaraan Bus Sriwijaya asal Bengkulu tujuan Palembang yang jatuh di Jurang Liku Lematang.

Vanessa Angel Sebut Suami Berinisial F, Benarkan Bibi (Febri Ardiansyah)? Pengusaha Kain

"Dugaan sementara Bus ini Remnya Blong sehingga menyebabkan kecelakan."

"Sebelum jatuh ke jurang bus ini terlebih dahulu menabrak tembok penahan Liku Lematang dan jatuh ke bawah aliran Sungai Lematang dengan ketinggian kurang lebih 80 meter," ujar Kasat Lantas.

Saat ini Polres Pagaralam terus melakukan upaya evakuasi korban bersama tim gabungan.

Pasalnya masih ada korban yang terjebak didalam badan bus..

"Evakuasi sedikit sulit karena separuh badan bus berada dalam aliran sungai. Jadi petugas harus menyelam untuk bisa mengambil korban," jelasnya.

Sebelumya diberitakan saat ini korban tewas yang berhasil dievakuasi terus bertambah.

Sampai pukul 07.30 WIB ini sudah tercatat 24 korban tewas yang berhasil dievakuasi ke RSUD Besemah.

Jumlah tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat saat ini tim gabungan masih melakukan evakuasi korban.

Emerson Yuntho: Setya Novanto Hilang dari Lapas Sukamiskin, Ini Jawaban Pejabat Kemenkumham

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Dugaan Rem Blong Bus Sriwijaya Masih Didalami, Polisi Belum Simpulkan Bus Kelebihan Muatan, https://sumsel.tribunnews.com/2019/12/24/dugaan-rem-blong-bus-sriwijaya-masih-didalami-polisi-belum-simpulkan-bus-kelebihan-muatan?page=all.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved