Cerita Nenek Hasanah Korban Selamat dari Bus Sriwijaya, Pegangi Cucu Saat Menabrak: Om Tolong Kami

Hasanah (52) salah satu korban yang selamat dalam kecelakaan maut di Pagaralam menceritakan secara detail kronologi jatuhnya

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tribunsumsel/handout
Cerita Nenek Pegang Cucu Selamat dari Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam, Pohon Jadi Penyelamat 

Cerita Nenek Hasanah Korban Selamat dari Bus Sriwijaya, Pegangi Cucu Saat Menabrak: Om Tolong Kami

TRIBUNJAMBI.COM - Hasanah (52) salah satu korban yang selamat dalam kecelakaan maut di Pagaralam menceritakan secara detail kronologi jatuhnya bus Sriwijaya ke jurang.

Dengan kondisi terbaring lemah di ranjang dengan infus yang ada di tangan kirinya, Hasanah (52) mencoba menceritakan bagaimana kronologi yang menimpa dirinya dan penumpang lainnya, Selasa (24/12/2019).

Saat diwawancarai, Hasana menjelaskan, saat itu dirinya, cucu dan 2 rekannya menumpangi Bus Sriwijaya dari Bengkulu ke Palembang.

Bus yang ia tumpangi sempat ditabrak sopir travel yang mengendari mini bus.

Cuti Bersyarat Tak Dikabulkan Ahmad Dhani Bebas Akhir Desember, Persiapan keluarga Sambut Kebebasan?

Kronologi: Sopir Bus Sriwijaya Bertengkar Ditabrak Minibus, Kisah Heroik Nenek Selamatkan Cucu

Sempat bersitegang, sopir Bus Sriwijaya dan travel akhirnya berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan sekitar Pendopo.

"Di ujung Pendopo ((Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.

Hasana melanjutkan, saat itu bus ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan bus kembali melakukan perjalanan.

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.

Saat kejadian tersebut, lanjut Hasana, ia, cucunya Aisyah dan 2 temannya dari Bengkulu sedang bercanda dan tidak dalam keadaan tidur.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang (pohon). Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras. Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.

Tak hanya Hasana, cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar. Beberapa warga setempat mulai berdatangan.

"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolomg kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.

Seperti pemberitaan sebelumnya, 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved