CARA yang Aman Melihat Gerhana Matahari Cincin Lusa 26 Desember, Tidak Boleh Lebih dari 2 Menit
Fenomena langit Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi lusa menjadi hal yang dinantikan banyak masyarakat untuk dapat dilihat secara langsung.
"Sehingga upaya memamahi alam semesta tetap dapat dilakukan dalam peristiwa GMC," kata dia.
Dahulu pengamatan GMT dinyatakan bisa membantu ilmuwan menemukan metode gravitational lensing.
Dalam ranah praktis, kata Marufin, baik GMT maupun GMC yang menjadi giat dipelajari adalah terkait tren energi bersih yang salah satunya memanfaatkan energi Matahari sebagai pembangkit tenaga listrik.
Dengan gerhana Matahari membuat intensitas cahaya Matahari menurun, maka perlu ada strategi komplementer dan distribusi daya yang lebih baik dari sumber pembangkit listrik lain guna mengatasi berkurangnya pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga cahaya Matahari.
GMC tidak terjadi setiap tahunnya. GMC terakhir di Indonesia terjadi pada 26 januari 2009, dan setelah 26 Desember 2019, GMC berikutnya di Indonesia akan kembali terjadi pada 21 Mei 2031.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jalur cincin gerhana ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di Indonesia sendiri akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di tujuh provinsi yaitu:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Kepulauan Riau
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur Waktu durasi cincin atau fase cincin yang akan terjadi berbeda setiap daerahnya.
Durasi cincin terlama diprediksikan oleh BMKG akan terjadi di Selat Panjang, Riau yaitu 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 0,984.
Sementara itu lokasi di permukaan Bumi yang durasi cincinnya paling lama (Greatest Duration), terjadi di Selat Karimata, dengan durasi cincinnya mencapai 3 menit 40,0 detik dan magnitudo gerhanannya mencapai 0,985.