Mantan Presiden Indonesia Ini Mendadak Geram Pada Hal Ini Saat Pidato: 'Ngomong Betul Kok Lemes!'

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menilai semestinya jabatan Panglima TNI bisa saja disi perempuan

Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Mantan Presiden Indonesia Ini Mendadak Geram Pada Hal Ini Saat Pidato: 'Ngomong Betul Kok Lemes!' 

"Dia laksamana benar. Bukan pakai embel-embel. Dia ikut perang dan memenangkan perang di Aceh. Kalah gubernur jenderal oleh dia. Apakah kita tidak bangga punya Laksamana Malahayati. Saya bangga banget," ujar Presiden kelima RI tersebut dalam pidato sambutannya.

"Apakah Panglima TNI tidak boleh dari kaum perempuan? Why not. Panglima TNI tidak boleh ya kaum perempuan? Presiden saja ya sudah (pernah). Artinya ya ke bawahnya ya boleh dong. Betul apa tidak?" Tanya Megawati ke peserta acara.

Terungkap! Prabowo Pernah Tak Miliki Kewarganegaraan, Diselamatkan Oleh Megawati: Siapa yang Buang beliau Stateless?
 

Para peserta yang mayoritas dihadiri kaum perempuan pun berteriak boleh, tanda dukungan terhadap pidato Megawati tersebut.

"Ngomong betul saja kok lemes," ujar Megawati lantas disambut tawa para peserta acara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa kiprahnya di dunia internasional pertama kali karena peran Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Sri Mulyani mengatakan bahwa Megawati yang pertama kali menugaskannya menjadi Executive Director International Monetary Fund (IMF).

Hal itu diungkapkan Ani, panggilan Sri Mulyani, saat acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertajuk "Perempuan Hebat untuk Indonesia Maju" di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Minggu (22/12/2019).

"Sebetulnya peranan saya di dunia internasional pertama kali itu karena Bu Megawati. Karena Ibu itu yang memberikan surat tugas saya menjadi Executive Director di IMF. Itu pertama kali adalah karena Bu Mega yang menugaskan kepada saya," kata Sri.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu dari 100 wanita yang masuk daftar The World's 100 Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes.
 
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu dari 100 wanita yang masuk daftar The World's 100 Most Powerful Women 2019 versi majalah Forbes.

Sri Mulyani mejabat sebagai direktur eksekutif IMF sejak 2002 hingga 2004. Di kala menjabat di IMF, ia mewakili Indonesia dan 11 negara lainnya.

Menurutnya, sejak saat itu ia mulai mengenal institusi IMF dan Bank Dunia atau World Bank. Ani mengatakan bahwa tugasnya sebagai executice director adalah memperjuangkan suara IMF terkait kebijakan yang memengaruhi suatu negara.

Kemudian, ia menjabat sebagai Managing Director World Bank di era kepemimpinan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau sejak 2010 hingga 2016.

"Tentu ini adalah suatu kesempatan sesudah saya mengemban tugas waktu itu secara publik, mulai dari sekretaris dewan ekonomi nasional waktu Ibu Mega menjadi wapres. Kemudian menjadi menteri Bappenas dan menteri keuangan," ungkapnya.

Menurutnya, dua lembaga internasional tersebut memang mengakomodasi perempuan untuk menduduki jabatan strategis.

Ani menuturkan bahwa kedua institusi internasional tersebut memang memperjuangkan kesetaraan gender.

"Jadi buat mereka, mereka membutuhkan perempuan kayak saya sebagai face of the World Bank dan juga sekaligus untuk menunjukan bahwa perempuan itu bisa menduduki," kata dia. (Grid.ID/Kompas.com)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved