Sindiran Jokowi Soal Banjir Jakarta, Tanggapan Anies Baswedan Sambil Tersenyum Tipis, Penuh Makna?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak berkomentar banyak dan langsung berlalu begitu ditanya mengenai tanggapannya

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kompas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Dinas SDA juga mengeruk saluran-saluran air.

"Meskipun tidak hujan, karena memang sudah tugas rutin kami, SDA, mengeruk tetap jalan terus, kali, sungai, saluran-saluran PHB (penghubung), maupun saluran di jalan lingkungan," ucap Juaini. (Kompas.com/ Ryana Aryadita Umasugi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditanya soal Jokowi yang Komentari Banjir Jakarta, Anies Hanya Tersenyum"

Salahkan Sistem, Anies Baswedan Disindir: Kesalahan Anak Buah, Jangan Salahkan Orang Lain

Daftar 8 Kecamatan di Muarojambi yang Rawan Banjir, Air Sungai Batanghari Sudah Meluap

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, meminta Gubernur Anies Baswedan memperbaiki kinerja jajarannya dalam penyusunan anggaran, bukan malah menyalahkan sistem e-budgeting milik Pemprov DKI.

Anies menilai e-budgeting Pemprov DKI Jakarta saat ini yang tidak smart. Sementara e-budgeting tersebut adalah warisan era kepemimpinan Joko Widodo-Ahok.

“Prinsipnya gini, jangan karena kesalahan dalam proses penganggaran atau proses perencanaan yang dilakukan anak buah, malah menyalahkan orang lain,” ujar Gembong di Kantor DPRD, Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam.

Ia menilai, menyalahkan sistem e-budgeting bukti bahwa Anies tak memahami roh pembentukan sistem tersebut.

“Karena sistem perencanaan kita tidak memahami roh-nya. Saya membeli piring, rohnya piring saya tidak tahu sehingga komponen yang ada dalam piring kita tidak pernah tahu,” ucapnya.

Gembong menyarankan, seharusnya ada diklat khusus perencanaan untuk satuan perangkat kerja daerah (SKPD).

Sebab, ia melihat, perencanaan dalam Pemprov DKI setiap tahun memberi kesan asal-asalan.

“Kan tadi saya sampaikan, perencanaan kita selalu copy-paste copy-paste. Maka, banyak program yang notabene bukan jadi kebutuhan masyarakat itu diprogramkan.

Daftar 8 Kecamatan di Muarojambi yang Rawan Banjir, Air Sungai Batanghari Sudah Meluap

Sementara yang menjadi kebutuhan masyarakat selalu tidak dianggarkan dengan alasan efisiensi,” kata Gembong.

“Anggaran tahun lalu di-copas ke sekarang. Selalu kayak gitu, rutinitas. Seolah-olah program ini program rutinitas,” kata dia.

Oleh karena itu, Gembong mendorong Anies untuk membongkar kebiasaan jajarannya dan mengubahnya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved