Kisah Militer

Misi Rahasia Kopassus, Tahu-tahu Suami Pamitan saat sudah Ada di Pesawat Terbang

Tentu menjadi istri dari anggota pasukan khusus TNI AD membutuhkan mental yang kuat. Itu karena latihan dan operasi-operasi tempurnya yang dilakukan

Editor: Duanto AS
kopassus.mil.id
Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, menutup secara resmi pendidikan komando angkatan 103. 

Operasi pembebasan sandera yang diwarnai baku tembak itu sendiri berhasil dengan gemilang.

Unit Operasi Woyla inilah yang dijadikan cikal bakal Detasemen 81 (Den-81) yang dibentuk 30 Juni 1982. Hanya saja kalau melihat kondisi waktu itu, bisa dibayangkan repotnya menyiapkan satuan dadakan ini.

Pasalnya saat bersamaan tengah berlangsung Latihan Gabungan ABRI di Timor Timur dan Halmahera, Maluku.

Disamping operasi militer yang tengah digelar di Timor Timur sejak 1975.

Ilustrasi Prajurit Kopassus
Ilustrasi Prajurit Kopassus (Instagram @ noer_mancunk_ramadistro)

Seluruh petinggi ABRI, kecuali Wakil Panglima ABRI/Pangkokamtib Laksamana Sudomo, berkumpul di Ambon.

Dengan demikian berarti hampir semua kekuatan TNI (Kopassandha) tidak berada di Jakarta. Laporan soal pembajakan ini diterima Benny dari Sudomo yang mengirimkan telegram.

Sintong yang karena lagi sakit tidak ikut ke Ambon tengah berada di Markas RPKAD ketika telepon mengabarkan berita pembajakan itu.

Sore itu juga, Sintong mengumpulkan 70-an prajurit Kopassandha yang masih ada di markas. Setelah diseleksi, akhirnya terpilih 35 personel.

Keputusan membentuk Den-81 memang datang dari Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu Letjen TNI L.B.Moerdani.

Ia memerintahkan dibentuknya kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha.

Terpilih sebagai komandan pertama Mayor Inf. Luhut Panjaitan dan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto.

Dikirim ke Jerman

Sebagai persiapan, kedua perwira jempolan ini sebelumnya telah dikirim ke Jerman Barat untuk menyerap ilmu antiteror di GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9).

Satuan ini sebenarnya adalah satuan elit para militer kepolisian Jerman Barat yang dibentuk sebagai buntut malapetaka ‘Black September’ Olimpiade Munich, September 1972.

Diakui sejumlah perwira Sat-81, hingga saat ini GSG-9 dijadikan barometer dalam penyempurnaan organisasi beserta segala kelengkapannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved