Teror Ular Kobra Hantui Warga Desa, Serang 4 Warga Bahkan 2 Diantaranya Tewas Terkena Bisa Ular!

TEROR ular korbra hantui Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Editor: Heri Prihartono
15062017 King Kobra 

TRIBUNJAMBI.COM - TEROR ular korbra hantui Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Di desa itu ular kobra sepanjang empat meter masuk ke pekarangan rumah, bahkan 2 orang tewas akibat gigitannya.

"Sudah ada empat korban digigit ular kobra dan dua di antaranya meninggal di tempat

Siap-siap Kisah Mistis KKN di Desa Penari Akan Tayang di Film, Simak Proses Produksinya!

dan yang lainnya meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit," ujar Kanit Binmas Polsek Tombolopao, Aipda Musruri kepada Kompas.com di lokasi penemuan, Rabu (18/12/2019).

"Pertama kali ditemukan agak kecil dan panjangnya cuma dua meter,

dan berikutnya saya temukan lagi panjangnya empat meter yang saat itu sedang memangsa ular lain (ular daun)" kata Asis.

BPN Provinsi Jambi Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah, Ini Target Sampai Tahun 2024

Kepala Desa Mamampang, Abdul Azis Daus mengaku kemunculan ular kobra merupakan hal yang baru pertama kali terjadi.

Menurut dia, menanggap kemunculan ular ini dianggap tidak lazim, sebab Sulawesi Selatan bukanlah wilayah endemik ular kobra.

"Kalau ular semacam piton sejak dulu banyak, tetapi penemuan ular kobra sampai ada warga yang tewas baru kali ini terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan, warga yang terkena gigitan ular kobra ini seketika mengalami panas tinggi dan kesulitan bernapas.

"Luka bekas gigitan ular berwarna hitam, korban meninggal di tempat," katanya.

Setelah Hasil Seleksi Administrasi, Simak Perubahan Passing Grade untuk CPNS 2019, TIU TWK TKP

Ular kobra kini banyak bermunculan di mana-mana, tak hanya di rumah lahan kosong.

Ular kobran kini banyak muncul di rumah hingga di kawasan apartemen maupun pergudangan.

Di Jakarta Barat, terakhir ditemukan ular kobra anakan berukuran 15 cm - 25 cm di area apartemen di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat,

Tak hanya ular kobra, di Bekasi bahkan ditemukan cangkang telur ular kobra.

Sebanyak 30 butir cangkang telur ular kobra ditemukan di Perumahan Springville Residence, Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur, Minggu (15/12/2019).

Telur-telur kobra tersebut sudah dalam keadaan kosong dan hanya tersisa cangkangnya saja.

Menurut Eksekutor Tim Rescue Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Eko Uban telur-telur tersebut mulanya ditemukan oleh kuli bangunan yang tengah membangun rumah baru.

Kusnindar Bilang Hilal Terus Menelpon Menagih Jatah Ketok Palu

"Dia lagi gali, ketemu ular indukan. Dicari indukannya kemudian dapat, ditelusuri lubangnya ternyata ada telurnya yang sudah menetas semua," jelas Eko.

Pemadam kebakaran akhirnya mendatangi lokasi tersebut bersama penggiat reptil.

Cangkang-cangkang telur tersebut dibuang, kemudian mereka lanjut menyisir lokasi guna mendapati ular-ular kobra yang telah menetas.

Petugas menggunakan alat pendeteksi ular berupa kabel yang dipasangi kamera. Kabel ini diarahkan ke lubang-lubang yang diduga sebagai sarang ular kobra.

Keberadaan ular, khususnya jenis kobra tengah marak di berbagai daerah, termasuk di Kota Bekasi.

Kebanyakan ular kobra yang ditemukan berupa anakan.

Lalu, mengapa akhir-akhir ini muncul banyak anakan ular kobra?

Ternyata, bulan-bulan ini adalah menetas dan ada faktor lain.

Menurut Peneliti Herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Amir Hamidy yang dikutip dari Kompas.com memberikan penjelasan mengenai fenomena ini.

Herpetologi merupakan ilmu yg mempelajari reptil dan amfibi.

Amir mengatakan, Pulau Jawa dengan tanahnya yang subur adalah habitat asli ular kobra.

“Habitatnya persawahan, sekitar perumahan termasuk perbatasan-perbatasan hutan yang sudah terbuka. Bukan hutan primer,” kata dia.

Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, Amir mengatakan, menjadi musim ideal bagi menetasnya telur-telur kobra.

“Karena kan ini musimnya. Jadi memang musim ular menetas ini di awal musim penghujan,” kata dia.

“Wajar kalau seperti itu, tahun sebelumnya juga ada,” lanjut Amir.

Rocky Gerung Beberkan Alasan Tak Bisa Dekat dengan Jokowi, Padahal Akrab dengan Gus Dur hingga SBY

Munculnya banyak ular kobra salah satunya karena induk kobra saat bertelur bisa mencapai 12-20 butir telur.

Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 3-4 bulan.

Telur kobra juga tidak diletakkan di sarang layaknya telur ayam.

Telur ular kobra biasanya diletakkan di atas tanah, di lubang-lubang, atau di bawah serasah atau tumpukan ranting/sampah.

Untuk menetaskan telurnya, induk ular kobra membutuhkan suhu yang lembab.

Jika panas, telur akan kering.

“Bayangkan kamar mandi lembap enggak ada ventilasinya. Jadi kurang lebih seperti itu suhunya,” ujar Amir.

Pada periode tertentu, induk ular kobra akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan telur tersebut menetas sendiri.

Begitu menetas, anak ular kobra akan menyebar ke mana-mana.

Anakan ular kobra sudah berbisa dan diingatkan supaya warga masyarakat untuk tak sembarangan dengan ular kobra.

Ketika bertemu dengan ular kobra sebaiknya tidak ditangani sendiri.

Anakan ular kobra sama seperti kobra dewasa, sudah berbisa dan mematikan. Ketika menemukan telur ular kobra, sebaiknya telur-telur tersebut dipindahkan dengan memanggil ahli seperti petugas pemadam kebakaran maupun komunitas ahli ular.

Adapun ciri-ciri telur ular kobra yakni berwarna putih, berbentuk lonjong, memiliki cangkang keras dan ukurannya bervariasi tergantung dari induknya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digigit Ular Kobra Saat Berkebun, 2 Warga Gowa Tewas di Tempat",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved