Ingin Tiru Aksi Panji Petualang di YouTube, Bocah SD di Depok Dipatuk Ular di Jari Telunjuk

Bocah SD berinisial RAS (8) yang tergigit ular di bagian jari telunjuk kanannya awalnya berniat memandikan ular.

Editor: Suci Rahayu PK
TribunSolo.com/Agil Tri
Penampakan sebagian anak ular kobra Jawa yang ditemukan di Masjid At Taqwa di Perumahan Griya Adi, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (17/12/2019). 

"Sudah ada imbauan langsung dari kepala sekolah. Dia minta kelas selalu bersih, jangan ada sampah, kemudian lebih waspada," ujarnya.

Laila menduga ular itu berasal dari aliran Kali Ciliwung di samping sekolah.

Namun, ia mengatakan pihak sekolah baru pertama kali menemukan seekor ular. Ia juga memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini.

Padahal Belum Resmi Cerai, Kelakuan Penyanyi Religi Ini Berani Nikah Diam-diam, Nekat Pinjam Kamar

Polemik Ujian Nasional (UN) - Di Mata Najwa, Sophia Latjuba Sebut Korban Bisa Berjatuhan

Saat Bertemu Ular Kobra, Boleh Berteriak Tapi Diam Seperti Patung, Ini Sejumlah Tips Lainnya

Memasuki bulan Desember 2019, fenomena kemunculan ular kobra mulai meresahkan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya meresahkan, korban gigitan ular kobra pun mulai berjatuhan, satu diantara sejumlah kasusnya terjadi di Kota Depok, Jawa Barat.

Wagiman (61) seorang pedagang di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, menjadi korban gigitan ular kobra ketika tengah beraktivitas di lapaknya.

Menanggapi fenomena tersebut, Komunitas Ciliwung Depok pun membagikan edukasi mengenai ular kobra, dengan Elang Erwanda sebagai narasumbernya.

1. Mengenal lebih jauh ular kobra

Pada prinsipnya, Elang mengatakan bahwa ular kobra tidak mengganggu, dan justru cenderung takut dengan kehadiran manusia.

Kemudian, ular pun tidak mengejar apabila bertemu manusia dan kemunculannya disebabkan beberapa faktor yang diantaranya habitatnya yang hilang, hingga mata rantainya yang rusak.

Lanjut Elang, bulan November hingga Januari memang siklus ular menetaskan ularnya.

"November, Desember, Januari, adalah siklus ular menetas. Sekarang musim hujan, jadi sarang ular terlalu basah, ular juga tidak suka. Makanya banyak muncul ke permukaan," kata Elang dikonfirmasi, Selasa (17/12/2019).

Tempat yang disukai ular kobra ada tempat yang lembab dan tumpukan barang-barang seperti kayu, ranting, kardus, dan sebagainya.

Ular kobra bisa menjalar lewat ranting pohon, atau dinding rumah yang masih kasar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved