Artidjo Alkostar Masuk Daftar Nama Calon Dewan Pengawas KPK?Sepak Terjang Hakim MA Ditakuti Koruptor
Jokowi menyebut mereka akan berasal dari beragam latar belakang profesi mulai dari hakim, jaksa, ekonom, ahli pidana hingga akademisi.
Artidjo Alkostar lahir di Situbondo, Jawa Timur, 22 Mei 1949; umur 68 tahun adalah seorang ahli hukum Indonesia.
Ia merupakan Hakim Agung yang mendapat banyak sorotan atas keputusan dan pernyataan perbedaan pendapatnya dalam banyak kasus besar.
Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Muda Kamar Pidana Mahkamah Agung Indonesia
Namanya terangkat saat memperberat vonis 4 tahun penjara menjadi 12 tahun kepada politikus Angelina Sondakh untuk kasus korupsi, serta vonis 10 bulan kepada dokter Ayu untuk kasus malapraktik.
• Kelemahan Rocky Gerung Terbongkar, Akui Sering Gagal Jika Lakukan Ini, Wanita Itu Berbahaya!
• Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok di Status
Artidjo Alkostar lahir di Situbondo, Jawa Timur, ayah dan ibunya berasal dari Sumenep, Madura.
Ia menamatkan pendidikan SMA di Asem Bagus, Situbondo. Kemudian, masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Artidjo Alkostar hakim ini pernah mengalami naik bajaj atau taksi dari rumah ke gedung Mahkamah Agung karena tidak mendapat fasilitas kendaraan dinas.
Bahkan Artidjo sempat mengontrak rumah karena belum juga mendapat fasilitas rumah dinas dari MA, Artidjo mengontrak sebuah rumah di perkampungan di Kramat Kwitang, Jakarta Pusat, di belakang deretan bengkel las.
Seorang hakim agung yang naik bajaj ke kantor rumah pun rumah kontrakan memang bukan pemandangan yang lazim.
Lahir di Situbondo, Jawa Timur, ayah dan ibu Artidjo berasal dari Sumenep.
Sampai lulus SMA, Artidjo mengenyam pendidikan di Asem Bagus, Situbondo.
Ia kemudian masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Lulus dari FH UII pada 1976, sejak itu Artidjo mengajar di FH UII sampai saat ini.
Tahun 1981, ia menjadi wakil direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta sampai 1983.
Selanjutnya, 1983 sampai 1989 ia menjadi orang nomor satu di LBH Yogyakarta.