10 Peristiwa Langit Desember 2019, Ini yang Bisa Dilakukan Manusia dari Bumi dan Dampaknya

Beberapa peristiwa langit Desember 2019 itu, antara lain hujan meteor, pertemuan jajaran Saturnus, dan Venus, dan gerhana matahari cincin

Editor: Duanto AS
Stellarium
Peta Bintang 1 Desember 2019 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium 

TRIBUNJAMBI.COM - Menjelang akhir tahun, banyak peristiwa langit Desember 2019 yang menarik.

Namun Anda juga perlu tahu dampak dari peristiwa langit Desember 2019 ini untuk penghuni bumi.

Beberapa peristiwa langit itu, antara lain hujan meteor, pertemuan jajaran Saturnus, dan Venus, dan gerhana matahari cincin, dan lain-lain.

Kami Tengok Korban Berdarah-darah, Pengakuan Saksi Perkara Pembunuhan di Seberang Jaya Bungo

Download Lagu MP3 Nella Kharisma Mundur Alon-alon Kompilasi 50 Lagu Dangdut Koplo 2019

Download Lagu MP3 DJ Remix 10 Jam Nonstop, Video Full Bass Dj Tik Tok, DJ Opus dan DJ Slow 2019

Berikut ini daftar peristiwa langit pada Desember 2019.

1. Jajaran bintang Venus berdampingan dengan Saturnus, 11 Desember 2019

Melansir kompas.com pada Rabu (11/12/2019), gerakan orbit Venus (kurva merah) akan berdampingan dengan Saturnus.

Dilansir dari Space.com, Venus berada di langit bagian barat daya dan bersinar sangat terang.

Sementara Saturnus berada di sebelah kiri bawah atau selatan langit dan berpendar cukup terang.

Dengan pemisahan kurang dari dua derajat pada pendekatan terdekat, kedua planet itu akan berada dalam satu lensa teleskop.

"Venus berdampingan dengan Saturnus, setelah maghrib (WIB) pada 11 Desember," kata Thomas.

2. Hujan meteor Geminid, 13-14 Desember 2019

Hujan Meteor Geminid adalah salah satu fenomena langit paling spektakuler tahun ini di Indonesia.

Hujan Meteor Geminid berlangsung dari 4 sampai 16 Desember setiap tahunnya.

Pada 2019 ini, puncak hujan meteor antara 13-14 Desember dini hari.

Hujan meteor Geminids. (SKY/Space.com)

Sedikitnya ada 120 meteor per jam yang akan turun menghiasi lagit, dengan catatan, kondisi langit harus cerah.

Dilansir dari Space.com, meteor Geminid memiliki warna cerah pekat dan bergerak dengan kecepatan 35 km/detik.

Untuk mengamati hujan meteor ini, carilah rasi Gemini yang terbit antara pukul 20.00 WIB.

Bulan Cembung besar yang terbit beriringan dengan arah datang Geminid akan menjadi sumber polusi cahaya alami di langit.

Ini membuat hujan meteor Geminid tak mudah diamati.

"Hujan meteor kuat Geminid pada 13-14 Desember, kemungkinan besar (sulit dilihat karena) terganggu bulan purnama," ujar Thomas.

3. Matahari berada pada titik paling selatan, 22 Desember 2019

Menurut Thomas, pada Minggu (22/12/2019), matahari akan berada pada titik paling selatan Bumi.

Gerhana Matahari Cincin (GMC) (NASA)

4. Gerhana matahari cincin, 26 Desember 2019

Jika pada 26 Desember 2019 nanti kita berada di Sumatera atau Kalimantan, kita sangat mungkin menyaksikan fenomena langka Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Bulan berada segaris dengan Bumi dan Matahari, serta Bulan berada pada titik apogee (terjauh).

Piringan bulan akan tampak lebih kecil dibanding piringan matahari, hingga tidak menutupi seluruhnya.

Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.

"Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti 'cincin' di langit."

"Inilah yang disebut gerhana matahari cincin (GMC)," tulis siaran pers LAPAN.

Fenomena ini akan melintasi 7 provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Berikut adalah rincian kota mana saja yang akan menyaksikan GMC.

  • Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan
  • Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang
  • Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang
  • Kalimantan Barat: Singkawang
  • Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor
  • Kalimantan Timur: Berau

"Kota Siak dan Singkawang adalah dua di antara kota-kota yang dilintasi (GMC)," ungkap Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin.

Dalam laporan LAPAN, disebutkan titik greatest eclipse (GE) atau ketika sumbu bayangan Bulan berada paling dekat dengan pusat Bumi berada di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya berada pada koordinat (1,0089° LU; 102,2465° BT), dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik.

Secara umum, GMC terjadi tiap 1-2 tahun sekali.

GMC terakhir terjadi pada tanggal 26 Februari 2017.

GMC dalam 6 tahun ke depan akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.

"Dari semua tanggal ini, hanya gerhana pada tahun 2019 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia," tulis LAPAN. 

Sementara itu, situs https://langitselatan.com/ juga mencatat peristiwa langit lainnya.

5. 22 Desember – Solstice (Winter Solstice – Belahan Utara ; Summer Solstice – Belahan Selatan)

Ekuinoks dan Solstis dan 4 musim yang terjadi di Bumi. Kredit: langitselatan
Titik balik musim dingin bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan siang terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah malam terpanjang.

Titik balik musim dingin akan terjadi tanggal 22 Desember pukul: 11:05 WIB, ketika Matahari berada di rasi Capricorn.

6. 23 Desember — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars jelang fajar 23 Desember 2019 pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Mars jelang fajar 23 Desember 2019 pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk ()

Pasangan Bulan dan Mars jelang fajar 23 Desember 2019 pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk
Bulan sabit tua akan berpasangan dengan Mars sejak keduanya terbit beriringan menjelang fajar. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 02:46 WIB disusul Mars pukul 02:55 WIB. Keduanya hanya terpisah 4,6º dan bisa diamati di ufuk timur sampai saat fajar menyingsing pukul 05:33 WIB.

7. 27 Desember — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus 27 Desember 2019 pukul 18:30 WIB. Kredit: Star Walk
Bulan sabit tipis yang usianya baru 1 hari akan berpasangan dengan Saturnus, si planet cincin. Keduanya bisa ditemukan terpisah 1,2º di rasi Sagittarius pada ketinggian tak lebih dari 11º di ufuk barat setelah Matahari terbenam. Bulan dan Saturnus bisa diamati sampai kisaran pukul 19:11 WIB.

8. 28 Desember — Konjungsi Superior Jupiter

Konjungsi Jupiter. Kredit: langitselatan
Jupiter berada pada jarak terjauhnya dari Bumi. Saat konjungsi dengan Matahari, Jupiter akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dengan Matahari ada di antara keduanya. Bagi pengamat, Jupiter akan menghilang dari langit malam. Planet raksasa ini akan terbit dan terbenam beriringan dengan Matahari.

9. 29 Desember — Bulan — Venus

Pasangan Bulan dan Venus 29 Desember 2019 pukul 19:30 WIB. Kredit: Star Walk
Bulan sabit dan Venus menjadi atraksi yang menghiasi langit sejak Matahari terbenam. Keduanya hanya terpisah 1º dengan ketinggian 29º di ufuk barat saat Matahari terbenam. Bulan dan Venus bisa diamati sampai keduanya terbenam beriringan, Venus terbenam lebih dulu pukul 20:25 WIB disusul Bulan pukul 2-:49 WIB.

10. Rasi Bintang & Bima Sakti

Peta Bintang 1 Desember 2019 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium
Peta Bintang 1 Desember 2019 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium ()

Awal Desember menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan menuju fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati mulai tengah malam membentang dari Tenggara ke Barat Laut.

Setelah Matahari terbenam sampai tengah malam, ada Vega di rasi Lyra , Altair di rasi Aquila, Deneb di rasi Cygnus, Archenar di rasi Eridanus, Rigel dan Betelguese di rasi Rion, Aldebaran di rasi Taurus, Canopus di rasi Carina, Capella di Auriga, Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Minor, Castor dan Pollux di Gemini.

Setelah tengah malam sampai jelang dini hari ada Rigil Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, Regulus di rasi Leo, dan Arcturus di rasi Bootes,

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Begini Aksi Gebrak Meja dan Teriakan Mengejutkan Lucinta Luna Saat Ngevlog Bareng Andhika Pratama

Apakah Arti Mimpi Bertemu Orang yang sudah Meninggal? Menurut Primbon Jawa Artinya Pesan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved