Kerap Rewel, Balita 4 Tahun di Tangerang Digorok sang Ayah Sampai Tewas!

Seorang ayah di Tangerang tega gorok leher seorang balita usai video call dengan sang ibu!

Editor: Heri Prihartono
pixabay.com
Ilustrasi 

Mamat pun segera mendatangi rumah kontrakan menantunya.

Saat tiba di rumah kontrakan, pintunya terkunci, Mamat pun mencoba mendobrak.

Setelah pintu dapat terbuka, Mamat menemukan cucunya sudah dalam keadaan meninggal.

Balita berusia 4 tahun tersebut bersimbah darah terbaring di atas kasur dengan luka di bagian leher, tangan, dan tubuhnya.

Sementara itu, pelaku mengalami luka berat setelah mencoba bunuh diri.

Saat ini pelaku masih menjalani pengobatan di rumah sakit.

Sedangkan, ibu korban yang kabur ke rumah orangtuanya saat kejadian akan diperiksa.

"Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut," kata Manurung.

Di Ngawi Jatim

Kejadian serupa juga menimpa bayi perempuan berusia sekitar lima bulan, berinisial AA.

AA meninggal dunia setelah dianiaya ayah kandungnya, Muhammad Juniarto (32).

Balita ini sempat sehari dirawat di Puskesmas Ngawi Purba, Ngawi, Jawa Timur.

Namun pada Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 09.00 WIB, korban dinyatakan meninggal.

Kapolres Ngawi, AKBP Pranatal Hutajulu, saat dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, kasus ini terbongkar saat warga memandikan jenazah, dan melihat wajah, kepala, serta punggung korban terdapat luka memar.

Warga yang curiga kemudian melapor kepada pihak kepolisian.

"Setelah kami melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku dan beberapa saksi, bisa kita simpulkan bahwa pelakunya adalah orangtuanya sendiri atau ayahnya sendiri, inisial MJ yang melakukan penganiayaan sehingga anak kandungnya meninggal dunia," kata AKBP Pranatal Hutajulu, Senin (4/11/2019) siang.

Dia menuturkan, saat ini Muhammad Juniarto yang merupakan ayah korban sudah ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan bukti visum terhadap tubuh korban dan juga keterangan saksi.

"Saat ini tersangka sudah kami tahan dan kita akan terapkan pasal 75 undang-undang perlindungan anak dengan ancaman pidana 20 tahun penjara," katanya.

AKBP Pranatal Hutajulu menambahkan, untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, pihak kepolisian akan meminta bantuan dari psikiater untuk memeriksa tersangka. 

Membunuh karena Rebutan Roti

Peristiwa sebelumnya, seorang ayah juga tega bunuh anak kandung yang masih pelajar SMP hanya karena rebutan roti.

Dada kiri si anak ditusuk hingga tewas.

Penyebab siswa SMP asal Palangkaraya tewas, akhirnya terungkap.

Ek siswa SMP tewas ditusuk ayah kandung, Mar (45) karena kesal korban rebutan makanan dengan adik korban.

Siswa SMP Palangkaraya dibunuh ayah karena rebutan roti.

Sebelumnya, Mar mengaku bahwa Ek tewas tertusuk pisau yang tak sengaja mengenai tubuhnya di lokasi Ek terjatuh.

“Berdasarkan hasil otopsi serta keterangan dari adik korban, akhirnya ayah korban mengakui semua perbuatannya,” kata Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar, di Mapolres Palangkaraya, Minggu (1/9/2019).

Mar mengaku telah menusuk anak kandungnyam, Ek, hingga tewas.

Timbul mengatakan, adik korban melihat ayahnya menusuk korban menggunakan pisau yang sedang digunakan untuk mengupas jagung.

Namun, ayah korban tetap menyanggah bahwa telah menusuk korban dengan sengaja.

Mar mengaku melemparkan pisau itu dan kebetulan mengenai dada korban.

Ayah korban mengaku kesal dengan korban karena tidak mau mengalah dengan adiknya yang meminta jajanan milik korban.

Saat korban dan adiknya berkelahi, ayah korban langsung melemparkan pisau yang sedang digunakannya untuk mengupas jagung tepat pada bagian dada kiri korban.

“Saya lempar bukan saya tusuk,” kata Mar.

Melihat anaknya mengerang kesakitan, Masriadi sempat berusaha membawa korban ke Rumah Sakit Kelampangan.

Namun, setibanya di rumah sakit korban sudah tidak bisa diselamatkan.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).

Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini.

Namun, polisi tetap membawa korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.

Dari keterangan orangtua korban, Ek tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti.

Korban terpeleset dan terjatuh.

Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong.

Polisi Mulai Curiga

Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar mengatakan, polisi sempat melihat adanya kejanggalan atas tewasnya Ek (15), siswa SMP di Palangkaraya di halaman rumahnya.

Timbul mengatakan, keanehan itu karena saat tiba di lokasi, polisi tidak menemukan adanya tanda kekerasan atau bekas bercak darah seperti informasi yang diterima.

Polisi kemudian meminta pihak keluarga untuk membawa korban ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya, agar bisa diotopsi.

Namun, keluarga Ek sempat menolak.

Setelah berbagai upaya dan penjelasan demi kepentingan proses hukum, akhirnya pihak keluarga mengizinkan korban untuk diotopsi.

"Berdasarkan hasil visum, ditemukan ada luka robek pada bagian dada sebelah kiri korban. Diduga berasal dari tusukan benda tajam," kata Timbul, Sabtu (31/8/2019).

Namun, polisi akan memeriksa orangtua dan adik korban untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP tewas tertusuk pisau di halaman rumahnya, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (31/8/2019).

Pihak keluarga sempat menutupi kasus ini. Namun, polisi tetap membawa korban untuk dilakukan otopsi, serta meminta keterangan ayah korban.

Dari keterangan orangtua korban, Ek tewas saat dikejar adiknya di halaman rumah karena tak mau memberikan roti.

Korban terpeleset dan terjatuh.

Nahas, di lokasi korban terjatuh terdapat pisau hingga akhirnya menghujam dada korban. Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, korban tidak tertolong. (*)



Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul KRONOLOGI LENGKAP Ayah Gorok Anak Kandung yang Masih Balita Berusia 4 Tahun Usai Video Call Sang Ibu, https://kupang.tribunnews.com/2019/12/17/kronologi-lengkap-ayah-gorok-anak-kandung-yang-masih-balita-berusia-4-tahun-usai-video-call-sang-ibu?page=all.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved