Coffe Morning dengan Media, KPU Jambi Ajak Perangi Hoax
omisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi ajak perangi hoax. "Mari kita perangi hoax," ujar M. Subhan ketua KPU Provinsi Jambi.
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Teguh Suprayitno
Coffe Morning dengan Media, KPU Jambi Ajak Perangi Hoax
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi ajak perangi hoax.
"Mari kita perangi hoax," ujar M. Subhan ketua KPU Provinsi Jambi, Senin (16/12/2019).
Penegasan KPU memerangi hoax tersebut disampaikan saat melakukan coffe morning dengan sejumlah media di Provinsi Jambi.
Penegasan Ketua KPU Provinsi Jambi, Subhan itu didampingi juga oleh dua komisioner KPU Provinsi Jambi lainnya yakni Apnizal dan M Sanusi.
M. Subhan sendiri mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi serta ingin refleksi hasil dari Pileg dan Pilpres yang lalu dimana tingkat partisipasi pemilih cukup tinggi diangka 85 persen.
"Tentunya perlu partisipasi dari rekan media, sebab informasi ini akan tersosialisasi dengan baik apabila didukung dengan rekan media," kata Subhan.
• Bakal Calon Gubernur Jambi Mulai Pamer Pasangan, Fasha Masih Tunggu Dua Bulan
• Mulyani Siregar-Ustaz Amin Abdullah Mantap Maju di Pilkada Tanjab Barat 2020
• Pekerjaan Tak Selesai Tepat Waktu, Dua Kontraktor Didenda Pemkot Jambi
• Lapas Bungo Digeledah, Polisi dan Petugas Lapas Temukan Banyak Barang Terlarang
Ia juga berharap, pada Pilkada serentak 2020 akan datang ini dapat berjalan dengan aman dan pihaknya meminta masing-masing kontestan nantinya bisa berkompetisi dengan sehat.
"Jadikanlah pemilihan serentak ini sebagai kontestasi atau festivalisasi gagasan ide, visi misi serta program. Mari kita hindari hoax," ujarnya.
Untuk target partisipasi pada Pilkada serentak akan datang, kata Subhan, pihaknya masih mengikuti target secara nasional 77 persen.
"Alhamdulillah kemarin waktu Pileg dan Pilpres kita tercapai 85 persen. Semoga ini bisa dipertahankan," ungkapnya.
Maka dari itu pihaknya mengharapkan peran semua pihak sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan ini. Minimal bisa mempertahankan hasil yang lalu.
"Pemilihan ini tidak akan selesai dengan KPU, tetapi harus dengan semua pihak lainnya,"ungkapnya (Hendri Dunan Naris)