Kisah Militer

AKSI Kopassus Buru Jejak Putra Raja Minyak AS, Ungkap Misteri Suku Kanibal di Lembah X Hutan Papua

TRIBUNJAMBI.COM - Pada 1961 Kopassus pernah membentuk tim kecil untuk 'memburu' anak miliarder Amerika

Editor: ridwan
IST
Para prajurit Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Pada 1961 Kopassus pernah membentuk tim kecil untuk 'memburu' anak miliarder Amerika Serikat yang tersesat di pedalaman hutan Papua.

Beberapa tahun sebelum misi Kopassus di Papua, ditemukan potongan kaki yang menggegerkan dunia.

Potongan kaki itu milik putra raja minyak AS super kaya, Michael Rockfeller.

Dia melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini, namun hilang.

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu. (pasukan elite TNI)

KISAH Penyusupan Intelijen Kopassus di Daerah GAM Menegangkan, Tak Ngaku Meski Ditampar Anggota TNI

 

Prajurit Kopassus
Prajurit Kopassus ()

Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu, potongan kaki tersebut dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller. ( RPKAD )

Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Michael Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

 

Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.

 

Benarkah Isu Sandiaga Uno Jadi Bos BUMN? Isi Posisi Penting Ini di Pemerintahan? Begini Tanggapannya

Beberapa tahun setelah peristiwa itu terjadi, Kopassus dikirim ke hutan belantara Papua.

Pada waktu itu, hutan Papua masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk RPKAD (sekarang Kopassus) sekalipun.

RPKAD menelusuri hutan

Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, dilakukan misi ke sana.

Ada tujuh anggota RPKAD, lima anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto.

Mereka melaksanakan ekspedisi ke Lembah X, lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.

Tim ekspedisi berjumlah 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim, dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Siap Bela & Ungkap Pramugari yang Mengadu ke Hotman Paris: 2 Bulan Nggak Terbang, Nolak Bobo Dengan

Lembah X berpemandangan indah, sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved