Berita Nasional

Skandal Ari Askhara Dibongkar Pramugari, Ngaku Dizalimi Eks Dirut Garuda yang Dipecat Erick Thohir

Skandal Ari Askhara Dibongkar Pramugari, Ngaku Dizalimi Eks Dirut Garuda yang Dipecat Erick Thohir

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/YouTube Official iNews/Dok. Garuda Indonesia
Yosephine (Kiri) dan Ari Askhara (Kanan) 

Dilansir TribunNewsmaker.com melalui Kompas.com Senin 9 Desember 2019, Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendatangi Kantor Kementerian BUMN.

Hal itu mereka lakukan untuk melaporkan "dosa-dosa" Ari Askhara selama menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia.

Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) datang ke Kantor Kementerian BUMN pada Senin 9 Desember 2019.

Diwakili oleh Sekertaris IKAGI Jacqueline Tuwanakotta mengungkapkan jika para karyawan merasa senang dengan dicopotnya jabatan Ari Askhara.

Ini Hutang Ari Askhara ke Karyawan Garuda Indonesia yang Belum 'Dibayar' Usai Dipecat Erick Thohir
Ini Hutang Ari Askhara ke Karyawan Garuda Indonesia yang Belum 'Dibayar' Usai Dipecat Erick Thohir (Tribunnews)

“Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot.

Banyak karyawan yang bersyukur, bahagia, karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia,” ujar Jacqueline Tuwanakotta di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 9 Desember 2019.

Jacqueline Tuwanakotta juga membeberkan jika di masa kepemimpinan Ari Askhara mereka merasa bekerja dalam tekanan.

Seperti hal nya jika melakukan sedikit kesalahan, manajemen Garuda Indonesia langsung memindah tugas para awak kabin.

“Mereka (awak kabin) takut ada yang terancam, contoh, lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua, kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang,” kata Jacqueline Tuwanakotta.

Selanjutnya, awak kabin juga mengungkap masalah jam kerja saat Ari Askhara menjadi Dirut Garuda Indonesia.

Mereka mengaku jika jam kerja para awak kabin di luar batas.

Seperti contoh, saat bertugas melayani Jakarta-Sydney.

“Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney, itu harusnya tiga hari, tapi jadi PP (pulang pergi).

Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada delapan orang yang diopname,” ucapnya.

Hal itu rupanya menjadi dasar Jacqueline Tuwanakotta bersama anggota IKAGI bertemu dengan pihak Kementerian BUMN.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved