PKS Singgung Gibran & Bobby Maju, Potensi Penyalahgunaan APBN, Politisi PDIP: "Tuduhan Tak Berdasar"
Sebelum Gibran dan Bobby memutuskan mengikuti jejak Jokowi di dunia politik, kasus serupa pun pernah terjadi di beberapa daerah
Selain itu, Pipin juga mengkawatirkan adanya rezim yang membantu proses pemenangan.
"Misalnya rezim yang kemudian membantu dalam proses pemenangan," ucapnya.
Pipin menuturkan dirinya sepakat bahwa Gibran dan Bobby sama-sama memiliki hak politik.
"Saya setuju ini adalah hak," kata Pipin.
• Misteri Mahasiswi Cantik Bengkulu yang Hilang Tiga Hari Terungkap, Ditemukan Terkubur di Kos-kosan
Pipin menambahkan, hanya orang-orang yang berintegritas dan tidak menghalalkan segala cara dalam setiap kontestasi itulah yang berhak dipilih masuk dalam pencalonan.
"Semua orang boleh dipilih masuk dalam pencalonan, tetapi ketika dia punya integritas, kapasitas, punya pengalaman, dan kemudian dia tidak menghalalkan segala cara dalam setiap kontestasi itu saya kira setiap orang silakan," ungkapnya.
Tanggapan Politisi PDI Perjuangan
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus pun langsung menanggapi pernyataan Pipin Sopian dialognya di Sapa Indonesia Malam.
Menurutnya, apa yang dinyatakan oleh Pipin merupakan tuduhan yang tidak berdasar.
"Saya kira itu kan suuzon ya, itu tuduhan yang tak berdasar," ujar Deddy, seperti yang ditayangkan Kompas TV.
Deddy tidak setuju jika pencalonan Gibran dan Bobby di Pilkada 2020 disebut sebagai nepotisme.
"Ini bukan (nepotisme) dong, memangnya yang menentukan dia maju Pak Jokowi?" ucapnya.
"Kan partai yang mengusung dia," lanjut Deddy.
Deddy menjelaskan, PDI Perjuangan memiliki mekanisme dalam menentukan calon pemimpin daerah.
Menurut Deddy, dalam penentuan calon pemimpin daerah, terdapat proses yang harus dilalui mulai dari DPC hingga DPP.