Kisah Militer

Membongkar Cara Kerja Sniper Kopassus, Selama Ini Tak Pernah Terungkap 'Sadisnya' di Lapangan

Sosok ini merupakan prajurit legendaris di pasukan elite . Sang komandan lapangan kaget ketika menyadari aksi sniper Kopassus ini.

Editor: Duanto AS
lancercell.wordpress.com
Ilustrasi sniper Kopassus 

Namun, sebagai personel organik di satuannya, Tatang juga masih aktif bertugas di lingkungan Pussenif dan menjabat sebagai Bintara Komandan Peleton Komunikasi (Baton Tonkom) berpangkat Sersan Satu (Sertu).

Tugas utama Tatang di Pussenif adalah menguji persenjataan tempur ringan TNI AD setelah diperbaiki atau dikembangkan. Seperti senapan AK-47 dan G-3. Kadang Tatang menguji banyak senapan serbu dengan cara menembakkan ke sasaran sehingga melalui kesempatan uji senjata itu akurasi tembakan jitunya selalu terpelihara.

Saat tiba di Timor Timur pada 1977, Tatang membawa lengkap perlengkapan tempur sniper, Seperti pakaian kamlufase, senapan andalan Winchester M-70 yang sudah dilengkapi peredam, teleskop untuk keperluan tempur siang dan malam, peluru-peluru kaliber 7,62 mm yang dibuat khusus oleh AS, senapan serbu AK-47 sebagai wahana untuk melancarkan raid.

Peristiwa 1999, Sniper Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas, Hujan Peluru di Saparua

Berapa Biaya Mencetak 1 Pilot Tempur TNI AU? Kisah Pertempuran Paskhas Ini Beri Jawaban

Dia sudah gatal untuk segera bertempur bersama para sniper dari satuan Kopassus. Tapi, tugas awal Tatang, seperti diperintahkan Kolonel Edi Sudrajat, ternyata hanya mengawal Dansatgas Pamungkas itu yang dalam perannya sebagai Dansatgasus juga harus turun ke medan tempur.

Pengawalan Tatang terhadap Kolonel Edi pun bersifat pribadi. Dalam artian, jika Dansatgasus itu diserang musuh, Tatang harus siap sebagai tameng hidup dari terjangan peluru.

Tugas sebagai pengawal pribadi Dansatgasus itu lama-lama membuat Tatang kurang berperan maksimal sebagai seorang sniper yang baru lulus dari didikan Green Beret.

Apalagi sesuai dengan doktrin pendidikannya, seorang sniper bukan hanya bertugas melaksanakan pengawalan tapi harus mampu menembus wilayah musuh secara senyap untuk melaksanakan missi intelijen.

Selain itu, sniper yang berhasil memasuki jantung wilayah musuh tanpa terdeteksi juga bertugas menciptakan kekacuan dengan cara melumpuhkan sasaran terpilih, khususnya komandan tertinggi yang bertugas mengendalikan jalannya peperangan.

Minta izin bertempur

Demi bisa menjalankan fungsi sniper yang sesungguhnya di medan tempur, Tatang pun kemudian memberanikan diri untuk minta izin kepada Kolonel Edi untuk masuk ke medan tempur lawan dan ternyata diperbolehkan.

Tatang terjun dalam pertempuran di kawasan Lautem, Lospalos Utara, dan masih menghadapi perlawanan sengit dari Fretilin. Melalui taktik perang gerilya yang dterapkan di kawasan pegunungan dan pantai, pasukan TNI harus bertempur mati-matian untuk menghancurkan kekuatan Fretilin.

Tatang untuk pertama kali menembak mati targetnya yang bertempur menggunakan senapan otomatis, dalam pertempuran terbuka di Lautem.

Tembakan awal yang sempat mengguncang jiwanya, karena dia ternyata telah membunuh manusia.

Karena Tatang menyadari bahwa di medan perang seorang tentara hanya mengenal doktrin, dia kemudian sudah merasa biasa.

Satu di antara misi tempur Tatang yang menghasilkan kill hingga 49 korban adalah ketika Tatang bertempur untuk mengadang serangan pasukan Fretilin di kawasan Remexio (1977).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved