Siapa Sebenarnya Paruru Daeng Tau? Mengaku Nabi Terakhir dan Tak Wajibkan Buat Salat, Zakat, Haji

Paruru Daeng Tau, warga asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi perbincangan hangat setelah mengaku Nabi terakhir

Editor: Heri Prihartono
Kompas.com  
Sosok Paruru Daeng Tau, Mengaku Nabi Terakhir yang Tak Wajibkan Pengikut Salat, Puasa, Zakat & Haji  

TRIBUNJAMBI.COM - Paruru Daeng Tau, warga asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan menjadi perbincangan hangat setelah mengaku Nabi terakhir. 

Paruru Daeng Tau diketahui mengaku Nabi terakhir dan memiliki sekitar 50 pengikut yang telah disadarkan.

Paruru Daeng Tau dianggap menyimpang pasalnya selain mengaku Nabi tapi ia juga mengajarkan bahwa tak wajib bagi pengikutnya  untuk salat, menunaikan zakat hingga haji.

Fadli Zon Tuding Menteri Agama Terpapar Fobia Islam, Majelis Taklim Kok Disuruh Daftar

Sebelumnya, Pimpinan organisasi Lembaga Pelaksana Amanah Adat dan Pancasila (LPAAP) di Tana Toraja ini dinilai meresahkan warga muslim Toraja.

Kelompok LPAAP memilih Dusun Mambura, Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek Tana Toraja sebagai home base.

Selain mengaku nabi terakhir, Paruru Daeng Tau juga mengajarkan paham yang sangat bertentangan dengan kaidah dan ajaran islam.

Berikut fakta-fakta lengkap tentangnya. 

1. Salat Cuma 2 Kali Sehari

Terungkap, berbagai aktivitas LPAAP yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam di antaranya, mengajarkan bahwa shalat, puasa, zakat dan haji yang menjadi kewajiban umat Islam bukanlah kewajiban bagi pengikut LPAAP.

Pengikut LPPAP cukup sembahyang 2 kali sehari.

2. Pengikutnya 50 orang

Menurut Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Urusan Agama Kabupaten Tana Toraja, Tamrin Lodo, Paruru melakukan aksinya di Tana Toraja sejak lama.

Sebelumnya, ia telah beraksi di Kabupaten Gowa. Namun di Gowa, ia hanya diberi teguran oleh pemerintah setempat.

Paruru dibawa ke Tana Toraja oleh salah satu warga Dusun Mambura Lembang Buntu Datu, Kecamatan Mengkendek bernama Syarifuddin yang bekerja sebagai Guru SMPN 3 Lamasi, Kabupaten Luwu.

"Kita berharap Paruru ini diberi efek jera oleh polisi karena waktu di gowa dia Cuma diberi teguran," kata Tamrin.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved