RAMAI Tagar #UninstallTokopedia di Twitter, Nuraini Razak Pastikan Tokopedia Tolak Radikalisme

Tokopedia tengah menjadi perbincangan hangat di Twitter. Ajakan menghapus aplikasi e-commerce lokal itu ramai bermunculan lewat tagar

Editor: rida
Pendiri dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (chip.co.id) 

Dia menjelaskan, kerja sama yang dilakukan Ria Miranda dan Tokopedia kali ini adalah untuk menghadirkan koleksi busana terbaru yang bisa didapatkan eksklusif di Tokopedia.

Melalui keterangan resminya, Nuraini mengatakan bahwa Tokopedia tetap menghargai pandangan setiap masyarakat Indonesia dan menentang radikalisme.

"Sebagai institusi, Tokopedia menentang keras adanya diskriminasi SARA, radikalisme, serta pihak-pihak atau aktivitas apa pun yang merusak persatuan bangsa," ujar Nuraini.

Dia menutup pernyataannya dengan mengatakan sambil menambahkan bahwa Tokopedia akan tetap mendukung kreator lokal untuk mendapatkan akses lebih luas lewat pemanfaatan teknologi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagar #UninstallTokopedia Ramai di Twitter, Ada Apa?"

Penulis : Yudha Pratomo
Editor : Oik Yusuf

Tokopedia Dikabarkan Bakal IPO pada 2020

Salah satu startup e-commerce Indonesia, Tokopedia, dikabarkan bakal melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020.

Laporan yang beredar menyebutkan, Tokopedia akan kembali menggelar penggalangan dana pada kuartal pertama 2020.

Funding round itu konon akan menjadi yang terakhir kali dilakukan secara privat, sebelum Tokopedia IPO.

Beberapa perusahaan internet AS, berikut para investor yang sebelumnya sudah ikut serta, dikabarkan tertarik menanam modal pada sesi penggalangan dana tersebut.

Namun, nama-nama mereka belum diketahui pasti.

Tahun Ini Jumlah dana segar yang bisa terkumpul diprediksi sebesar 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS (Rp 14 triliun-Rp 21 triliun), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Senin (25/11/2019).

Pada Oktober lalu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mendaftarkan saham di dua bursa efek, satu di lokal dan satu lagi di lokasi yang belum ditentukan.

"Dual-listing kemungkinan besar akan menjadi pendekatan kami," ujar William ketika itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved