Berita Selebritis
Ashanty Ambruk saat Salat, Harus Rela Disuntik di Bagian Kepala, Tak Bisa Balik 100 Persen
Ashanty memiliki garis keturunan keluarga bangsawan. Perlu diketahui, kakek buyutnya bukan orang biasa. Bukti darah pangeran mengalir di tubuh...
Usai mengumumkan dirinya divonis penyakit gejala autoimun, penyanyi sekaligus istri musisi Anang Hermansyah, Ashanty kini menjadi perbincangan publik.
Penyakit gejala autoimun yang diidap Ashanty nyatanya begitu serius dan tak dapat dipandang sebelah mata.
Pasalnya, Ashanty baru-baru ini harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan akibat komplikasi penyakit gejala autoimun yang dideritanya.
Lewat sejumlah unggahan di media sosial, pelantun ‘Jodohku’ itu mengabarkan jika sekujur tubuhnya mendadak dipenuhi bentol-bentol berukuran besar.
Ia harus menjalani operasi biopsi dan endoskopi di bagian usus untuk mengetahui sumber penyakitnya tersebut.
Meski sempat terbaring lemah di ranjang rumah sakit, Ashanty akhirnya diperbolehkan pulang pada Kamis (21/11/2019) malam.
Lebih lanjut, penyanyi 36 tahun itu masih harus menunggu serangkaian hasil pemeriksaan lainnya demi mengetahui penanganan yang tepat untuk penyakitnya.
Sayangnya, penyakit autoimun yang diderita Ashanty rupanya menyimpan risiko yang tak main-main.
Melansir laman GridHealth.ID, penyakit autoimun yang diderita Ashanty ini tidak bisa disembuhkan secara total 100 persen.
Lantaran penderitanya dituntut harus menjalani terapi hormon buatan.
Terapi ini dilakukan dengan memberikan hormon tiroid buatan, seperti levothyroxine yang bertujuan mengembalikan kadar hormon sekaligus mengurangi gejala yang ditimnbulkan penyakit autoimun.
Mengetahui risiko kesehatan yang menghadangnya, Ashanty nyatanya sempat terpengaruh juga.
Lewat vlognya di YouTube The Hermansyah A6 pada Sabtu (23/11/2019) lalu, ibu 4 anak itu akhirnya menjawab rasa penasaran netizen soal penyakitnya lewat sesi tanya jawab atau Q & A.
Hingga tibalah pertanyaan soal perasaannya usai divonis sakit gejala autoimun.
“Perasaan Bunda pas tahu harus dirawat dan pas di sana apa yang Bunda rasain?”