Tanri Abeng 'Manager Rp 1 Miliar' Diganti Ahok BTP, Ini Deretan Carut Marut di Pertamina

Ya, Tanri Abeng pada tahun 1996 sewaktu pindah ke perusahaan Aburizal Bakrie dijuluki 'Manager 1 Miliar, karena gajinya waktu itu segitu.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Tanri Abeng 

Setelah selesai, ia ditempatkan di Jakarta sebagai Manager Keuangan perusahaan tersebut (1969-1979).

Kariernya terus menanjak sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union-Carbide Indonesia.

Penampilan Baru Shindong Super Junior Usai Diet Sukses Turunkan 17 Kg Ini Belum Selesai

Selain itu, ia juga menjadi Direktur Agrocarb Indonesia, Direktur Karmi Arafura Fisheries (1971-1976) dan pada tahun 1977-1979, ia merangkap sebagai manager pemasaran Union Carbide Singapura.

Tahun 1979, ia pindah ke perusahaan produsen bir Belanda, Heineken, PT Perusahaan Bir Indonesia (Indonesian Beer Company).

Meskipun ia tidak bisa berbahasa Belanda dan tidak minum bir, Ia menjadi CEO perusahaan tersebut setelah wawancara selama 15 menit.

Selanjutnya ia mengubah nama PT Perusahaan Bir Indonesia ke Multi Bintang Indonesia.

Pada tahun 1982, itu mencatat laba sebesar Rp. 4 miliar, naik dari hampir Rp. 500 juta dibandingkan ketika ia bergabung.

Pada tahun 1991 Tanri Abeng mundur sebagai CEO Multi Bintang dan pindah ke Bakrie & Brothers, perusahaan milik Aburizal Bakrie.

Tanri Abeng menjadi CEO Bakrie & Brothers, tetapi ia juga merangkap sebagai ketua non-eksekutif Multi Bintang Indonesia, posisi ini tetap dipertahankan hingga Maret 1998.

Ketika ia memulai di Bakrie, perusahaan ini memiliki lebih dari 60 anak perusahaan yang beroperasi di beragam industri.

Salah satu langkah pertama Tanri Abeng untuk merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama - telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan - serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.

Dengan beberapa reformasi, kinerja Bakrie & Brothers membaik, ketika Tanri Abeng bergabung dengan perusahaan penjualan tahunan sekitar US $ 50 juta.

Pada akhir tahun 1996 penjualan ditutup menjadi US $ 700 juta.

Saat itu ia sempat dijuluki sebagai ‘Manajer Rp1 Miliar’ lantaran ia mendapat bayaran sebesar itu saat memimpin perusahaan milik Aburizal Bakrie tersebut[2].

Selain sebagai Presiden Direktur di Bakrie & brothers, ia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di Asia Pacific Brewery, Singapura (1981-1991), Direktur Bata Indonesia (1993-1998), Ketua B.A.T Indonesia (1995-1998) dan Mitratel Indonesia (1994-1998).

Ingat Mey Chan? Rekan Duet Maia Estianty yang Gantikan Mulan Jameela, Benarkah Duo Maia Bubar?

Kisah Percintaan Pak Tarno dengan Istri yang Cantik & Mantan Pramugari, Hanya Butuh Waktu Setahun

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved