Setelah Sempat Ditolak, Akhirnya Ahok Resmi Masuk BUMN Sebagai Komisaris Utama Pertamina!
Teka-teki posisi Ahok BTP di BUMN akhirnya terjawab sudah seiring posisinya yang jadi perbincangan hangat.
TRIBUNJAMBI.COM - Teka-teki posisi Ahok BTP di BUMN akhirnya terjawab sudah seiring posisinya yang jadi perbincangan hangat.
Ahok BTP akan jadi Komisaris Utama di perusahaan BUMN, yakni tepatnya di Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
• Mulai dari Zaman Soeharto hingga Jokowi, Ini 4 Kisah Menengangkan Paspampres Melindungi Presiden
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"(Ahok) akan didampingi Pak Wamen (BUMN) Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," lanjut dia.
Selain masuknya Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina.
"Juga ada Direktur Keuangan (Pertamina) yang baru, Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut PT Telkomsel," lanjut Erick. Rencana penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi salah satu petinggi di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) menuai pro dan kontra.
Ada yang menganggap Ahok tak pantas menjadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap bukan sosok yang bersih.
Sempat Diwarnai Penolakan
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok BTP angkat bicara soal penolakan sejumlah pihak terhadap dirinya.
Ahok BTP diketahui akan memimpin perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sektor energi, dan penempatannya akan diumumkan pada awal Desember mendatang.
Melansir dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019), Ahok BTP berujar jika hidupnya selalu ditolak.
Ahok menyampaikan siap menerima tawaran dari Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
"Ya kalau ditunjuk, diminta tugas ya siap dong," kata Ahok.
Dirinya melanjutkan, dalam hidup memang kadang ada pihak-pihak yang menentang.
"Hidup ini tidak ada yang setuju 100 persen ya, Tuhan aja ada yang nentang kok," imbuh Ahok.
Berikut mereka yang menyatakan sikap menolak penunjukkan Ahok menjadi pimpinan perusahaan BUMN:
1. Rizal Ramli

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli dengan tegas menyuarakan pendapatnya yang menolak Ahok menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
Dikutip dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (16/11/2019), Rizal mengungkapkan beberapa alasannya mengenai penolakannya itu.
Ia menilai Ahok mempunyai kasus keuangan di masa lalu.
"Sebetulnya sih sederhana ya, Ahok punya banyak kasus keuangan, pembelian Rumah Sakit Sumber Waras, beli tanah di Cengkareng dari DKI, kasus bus TransJakarta yang impor dari Tiongkok," ujarnya, di Studio TV One, Sabtu (16/11/2019).
Dirinya juga menilai Ahok tidak biasa dengan kinerja yang bagus di pemerintahan.
"Kasus-kasus itu ditunjukkan, dia tidak biasa dengan good government," lanjutnya.
Ia juga menyatakan, bahwa Ahok menjadi alasan dari permasalahan saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang lalu.
"Indonesia hari ini sudah banyak masalah, ingat nggak, bangsa kita hampir terpecah gara-gara Ahok, pemilihan Gubernur orang-orang berantem," kata dia.
• Pesawat Garuda Terpaksa Mendarat di Bandara Halim, Sebagian Penumpang Memaksa Turun
Ramli menduga, Presiden Jokowi terlibat dalam pemilihan Ahok masuk BUMN tersebut, dan menurutnya menjadi sebuah masalah.
"Kok Pak Jokowi ciptakan masalah baru gitu lho, dia tidak punya corporate experience, saya ledek dia kelas Glodok, maksudnya dia nggak punya pengalaman corporate yang bagus," lanjut Ramli.
2. Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB)

Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang dipimpin Arie Gumilar secara tegas menolak Ahok masuk ke BUMN.
Presiden FSPPB Arie Gumilar membenarkan telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok untuk mengisi jabatan di Pertamina.
Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan.
Di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapapun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, bersiaplah Pertamina segera runtuh.
Kemudian berkali-kali ganti direksi kami tak peduli, tapi kedatangan biang kekacauan jadi musuh kami.
Pertamina menjulang, rakyat senang, pemberang datang, kita perang serta Pertamina bukan sarang koruptor, bukan juga tempat orang tak terpuji dan mulut kotor.
(KOMPAS.COM/Tribunnews.com/Nuryanti)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina", https://nasional.kompas.com/read/2019/11/22/17150761/ahok-jabat-komisaris-utama-pertamina.