Gempa Tektonik Picu Gunung Berapi Erupsi, Ini Kata Mbah Surono

Gunung Merapi kembali erupsi pada Minggu (17/11/2019) pukul 10.46 WIB. Gempa tersebut terjadi satu hari sebelum erupsi yakni Sabtu (16/11/2019).

Editor: Suci Rahayu PK
Twitter/@BPPTKG
Gunung Merapi kembali meletus pada Minggu (17/11/2019) siang pukul 10.46 WIB dengan tinggi kolom 1000 meter. 

Untuk setiap bahan dan ditemukan dengan mencatat jumlah deformasi pada interval yang berbeda dari berbagai pemuatan. Kurva ini mengungkapkan banyak sifat material

Peningkatkan stress - strain mengakibatkan terjadinya akumulasi gas yang memicu terjadinya erupsi.

Namun, perlu ada kajian empiris untuk membuktikan kaitan ini.

Ramalan Cinta Zodiak (18/11) - Pisces Jomblo Didekati, Masalah Scorpio Menguras Emosi, Leo Tenang

Selebriti Pamer Saldo ATM, Harta Nikita Mirzani dan Barbie Kumalasari Tertinggi, Raffi Ahmad Segini

Pendapat Surono

Menurut Ahli Vulkanologi Surono, letusan Gunung Merapi disebabkan kantong magma yang mendekat ke permukaan.

“Aktivitasnya baru mulai terlihat tanggal 15, antara pukul 06.00 dan 24.00. Tiba-tiba ada lonjakan kegempaan di Merapi. Pertama tercatat 19 kali gempa, kemudian melonjak hingga 29 kali,” tuturnya.

Masih dilansir dari Kompas.com, kejadian ini disyukuri Mbah Rono, karena energi besar dari Gunung Merapi dilepaskan dan tidak dipendam.

Mbah Rono mengataka, letusan Minggu (17/11/2019), tidak sebesar letusan yang terjadi 2010.


Ahli Vulkanologi, Surono atau Mbah Rono usai diskusi bertema 'Mitigasi bencana masih menjadi PR' di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2019). (Fransiskus Adhiyuda)
Ahli Vulkanologi, Surono atau Mbah Rono usai diskusi bertema 'Mitigasi bencana masih menjadi PR' di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2019). (Fransiskus Adhiyuda) ()

“Letusannya sebanding dengan tahun 2017, tetapi tidak akan sebesar letusan tahun 2010. Sistemnya masih terbuka akibat letusan 2010 sehingga agak sulit bagi Merapi untuk menyimpan energi,” katanya.

Anggota Dewan Riset Nasional (DRN) Komisi Teknis (Komtek) Lingkungan dan Kebencanaan tersebut juga mengimbau masyarakat agar tidak panik.

Gunung Merapi meletus untuk melepaskan energi agar tidak terjadi penumpukan dan agar erupsi besar seperti pada 2010 tidak terulang.

Ada atau tidaknya erupsi susulan di Gunung Merapi, menurut Mbah Rono, bergantung pada aktivitas magma di dalamnya.

“Jika memang stagnan atau aktivitasnya menurun, berarti erupsi akan berhenti dengan sendirinya. Jika aktif dan di atas rata-rata, kemungkian masih ada letusan,” tuturnya.

Namun, ia menjelaskan bahwa letusan susulan dari Gunung Merapi kemungkinan tidak akan sebesar letusan pertama karena guguran kubahnya sudah cukup banyak.

“Ketika erupsi pertama tadi, guguran kubahnya sedikit meningkat jumlahnya.

Tolak Mentah-mentah Ahok jadi Bos BUMN, Rizal Ramli Blak-blakan Akui Pernah Minta Jokowi Marahi BTP

Pertarungan Ular Piton vs Mariyadi Berlangsung Menegangkan, Warga Terjun ke Dasar Sungai 3 Meter

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved