Ahok BTP Jadi Bos BUMN? Dahlan Iskan Ungkap Soal Prestasi dan Perjudian
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan menyayangkan kehebohan soal kabar Ahok menjadi Bos BUMN.
Apalagi belum dapat dipastikan di mana Ahok akan menjabat.
• Gedor-gedor Rumah Kakak Iparnya Pagi Buta, Dada Mahasiswi Cantik Ditembak Pakai Senapan
"Belum ada indikasi di BUMN mana. Besar? Kecil? Yang sudah laba? Yang masih rugi?."
"Juga belum jelas sebagai apa. Direktur utama? Direktur? Komisaris Utama? Komisaris?."
"Masih banyak fakta yang harus saya lihat. Untuk bisa berkomentar lebih panjang," ujar Dahlan Iskan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli kekeuh tak setuju diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.
Rizal Ramli menolak Ahok menjadi bos BUMN meski sudah mendapat penjelasan dari Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu (16/9/2019), Rizal Ramli menilai ungkapan positif Arya Sinulingga terhadap Ahok lantaran telah menjadi pejabat.
"Sahabat saya ini kan, adek saya ini kan sudah jadi pejabat ngomong yang baguslah," ujar Rizal Ramli.
Lantas, Rizal Ramli kembali mengungkapkan kasus-kasus yang dianggap belum tuntas ditangani Ahok.
Termasuk kasus uang dalam pembelian Sumber Waras.
• Ingat Vitalia Shesya? Artis Seksi Dulu Lengket dengan Pejabat Beristri & Korupsi, Beralih Jadi DJ
"Tapi sederhana saja, Ahok banyak kasus hukum kok, kasus pembelian Bus dari Tiongkok, kasus Sumber Waras, Ibu Kartini Mulyadi bilang 'saya hanya terima' 400 miliar, 300 miliar nya lagi nggak jelas."
"Jadi dia bukan contoh dari Good Governance (pemerintahan yang baik)," ungkapnya.
Selain itu, Rizal Ramli kemudian menyinggung kebijakan Ahok yang tak jauh beda dengan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto yakni soal On Budgetting.
"Yang kedua mengumpulkan dana-dana on budget yang sebetulnya dilarang oleh undang-undang dulu kebiasaan zaman Soeharto."
"Setelah Soeharto jatuh, kita hapuskan off budget," ungkapnya.
Rizal Ramli mengungkapkan Ahok tidak memiliki pengalaman menangani perusahaan yang nantinya menyangkut hidup orang banyak.
"Nah yang kedua ini kan perusahan-perusahaan besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak."