WASPADA Ada Pabrik Tahu Gunakan Sampah Plastik, Timbulkan Konsekuensi Racun

Sebuah artikel dari New York Times mengabarkan adanya bahaya pada produk tahu dan telur ayam yang diproduksi di Desa Tropodo dan Desa Bangun di Jawa

Editor: rida
Instagram @hanifburhan
Seorang pemulung mencari sisa sampah plastik untuk sijual kembali, di TPA Talang Gulo, Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM- Sebuah artikel dari New York Times mengabarkan adanya bahaya pada produk tahu dan telur ayam yang diproduksi di Desa Tropodo dan Desa Bangun di Jawa Timur.

Dalam artikel ini, disebutkan, terdapat 30 pabrik tahu yang menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar.

Dikhawatirkan, bahan bakar yang digunakan dapat menimbulkan konsekuensi racun.

Artikel New York Times tersebut bersumber dari studi yang dilakukan oleh organisasi non-profit International Pollutans Elimination Network (IPEN).

Dalam laporan berjudul Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain atau Sampah Plastik Meraacuni Rantai Makanan Indonesia tersebut, IPEN menemukan adanya kandungan polutan berbahaya pada telur ayam yang diproduksi di Desa Bangun, termasuk dioxin.

Polutan ini dikenal karena bisa menyebabkan penyakit kanker, Parkinson, hingga cacat saat lahir. Selain itu, ada pula kandungan polychlorinated biphenyls (PCBs), polybrominated diphenyl ethers (PBDEs), short-chain chlorinated paraffins (SCCPs), dan perfluorooctane sulfonate (PFOS).

Dilanjutkan, Kemenhub Kembali Anggarkan Rp 91 Miliar Untuk Pelabuhan Ujung Jabung

Kadis PMD Sebut Tak Ada Gugatan, Ini Jadwal Pelantikan Kades Terpilih Pilkades Serentak Muarojambi

UPDATE Kasus Medina Zein VS Irwansyah, Usai Diperiksa 5 Jam Suami Zaskia Sungkar Kabur dari Wartawan

Awal mula adanya polutan

Laporan itu menyebutkan awal mula polutan yang ada di kedua desa tersebut bermula saat negara-negara Barat melakukan penyortiran sampah untuk didaur ulang.

Sampah-sampah yang dikumpulkan kemudian diekspor ke beberapa negara.

Setelah China menutup keran impor terhadap sampah plastik, Asia Tenggara menjadi tujuan selanjutnya.

Data UN Comtrade memperlihatkan, pada tahun 2018 saja, volume sampah plastik yang diimpor oleh Indonesia meningkat dua kali lipat menjadi 320.000 ton dibanding tahun sebelumnya.

Adapun lima besar negara yang mengekspor sampah plastik ke Indonesia pada tahun 2018 adalah Australia, Jerman, Kepulauan Marshall, Belanda, serta AS.

Timbunan sampah plastik di negeri ini bukan hanya bersumber dari impor, namun juga produksi di dalam negeri.

Bahkan setiap tahun, Indonesia menghasilkan 9 juta ton sampah plastik.

Memperingati Hari Diabetes, 80 Calon Fisioterapis STIKBA Turun ke Warga, Edukasi Kesehatan Gratis

BARU Sehari Dikuburkan, Terdengar Suara Misterius dari Makam Wanita Hamil, Rupanya Ini yang Terjadi

Gunung Merapi Kembali Meletus, Mbah Rono Bersyukur, Bandingkan Dengan Tahun 2010 dan 2017

A
Warga memilah tumpukan sampah plastik impor di halaman rumahnya di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). Berdasarkan data Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton, masuknya sampah dengan merk dan lokasi jual di luar Indonesia, diduga akibat kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika yang mengakibatkan sampah plastik beralih tujuan ke negara-negara di ASEAN.(ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

Sampah berakhir di Jawa Timur

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved