Berita Selebritis
5 Artis yang Dulunya Punya Karir di Militer dan Kepolisian, Satu Diantaranya Pernah Ikut Perang
5 Artis yang Dulunya Punya Karir di Militer dan Kepolisian, Satu Diantaranya Pernah Ikut Perang
Kariernya sebagai seorang kombatan terpaksa berakhir karena memenuhi permintaan sang Ibunda.
Bila menyebut nama Kabul Basuki, pastinya sangat sedikit olrang yang tahu akan nama itu.
Tapi bila menyebut nama Tessy Srimulat, pastinya banyak yang kenal dengan sosok ini.
Namun untuk zaman sekarang, kisah Tessy Srimulat tentang masa lalunya pastinya hampir rerata orang di Indonesia tidak mengetahuinya, bahwa ia merupakan mantan seorang anggota Marinir TNI AL.
• Effendi Hatta, Zainal Abidin, dan Muhamadiyah Akan Jalani Sidang Perdana di Jambi Selasa Besok
• Sarjana Hukum Hobi Buat Kue, Dapur Arsy Tawarkan Milk Bath Cake Super Lezat
• 6.000 Pelari Ikut Lomba 10 K di Kerinci, PASI Kerinci Jaring Atlet Lari untuk Porprov 2020
Banyak yang tidak mengetahuinya, pelawak yang terkenal lewat 'Srimulat' Tessy dahulunya merupakan seorang anggota Marinir TNI.
Pelawak kondang Indonesia ini merupakan anggota KKO TNI Angkatan Laut (sekarang Korps Marinir) untuk operasi pembebasan Irian Barat pada tahun 1961-1963.
Mundur dari Korps Marinir, Tessy memulai karirnya di dunia hiburan dengan bergabung grup lawak Srimulat pada tahun 1979.
Karier Tessy bisa dibilang gemilang.
Pada 1961, pria kelahiran Banyuwangi itu pernah tercatat sebagai anggota KKO Angkatan Laut atau yang kini dikenal dengan nama marinir dan terlibat dalam operasi militer pembebasan Irian Barat.
Namun, jalan hidup berkata lain.
Lantaran tidak didukung ibunya, Tessy memilih menanggalkan seragam tentara dan banting setir menjajal profesi lain.
Tessy lantas bergabung dengan Srimulai Surabaya pada 1979.
Sebuah grup lawak yang sudah eksis mulai dekade 50-an.
Pada zaman itu, grup lawak kerap berpindah tempat dari satu kota ke kota lain, atau dari satu pasar malam ke pasar malam lain.
Mirip tur konser zaman sekarang.
Srimulat yang pada awalnya bernama Gema Malam Srimulat kemudian bertranformasi.
Hadirnya pemain-pemain baru, perkembangan zaman, dan semakin besar minat penonton terhadap bentuk kesenian ini, memaksa Srimulat menjelma lebih dari sekadar kelompok pertunjukan.
Srimulat laksana sebuah sub-kultur yang tumbuh sebagai penanda zaman, lengkap dengan tradisi Jawa yang dipegang sebagai penyangga utama.

Era puncak popularitas Srimulat adalah saat mereka didapuk mengisi acara reguler di stasiun televisi TVRI pada pertengahan era 80-an.