Kamu Harus Tahu Dibalik Aroma Menyengat, Petai Bisa Mengatasi Anemia dan Hipertensi Loh!
Petai memiliki banyak manfaat di balik aromanya yang menyengat, petai bisa mengatasi anemia dan hipertensi. Petai atau orang Indonesia biasa menyebut
TRIBUNJAMBI.COM- Petai memiliki banyak manfaat di balik aromanya yang menyengat, petai bisa mengatasi anemia dan hipertensi.
Petai atau orang Indonesia biasa menyebutnya pete adalah makanan yang banyak dijauhi oleh beberapa orang Indonesia karena baunya yang menyengat.
Tetapi beberapa orang juga menyukai petai karena dimasak dengan masakan yang menggugah selera.
• (HOAX atau FAKTA) Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Bisa Sebabkan Kanker
• VIDEO: Mantu Presiden Jokowi Lahirkan Anak Kedua, Jan Ethes Punya Adik Perempuan
• Tak Perlu Diet Menyakitkan, Ini Kebiasaan Makan Wanita Jepang hingga Tetap Punya Badan Langsing
Petai bisa dinikmati dengan banyak cara seperti digoreng, dibakar atau diacar.
Tetapi dari semua cara memasak yang dilakukan, tidak akan menghilangkan aroma petai yang menjadi pro kontra.
Terlepas dari baunya yang menjadi pro kontra, petai ternyata punya banyak manfaat.
• Billy Syahputra Diam-diam Rekam Nikita Mirzani Saat di Kamar Mandi, Reaksi Nyai Tak Terduga
• Manfaat Bergabung di IWAPI, Banyak Info Peluang Bisnis
• SINGGUNG Soal Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Rizal Ramli: Saya Bingung Pak Jokowi Cari Masalah Baru
Mengatasi Anemia
Petai mengandung zat besi yang tinggi.
Kandungan zat besi yang ada dalam petai dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan menghindarkan dari anemia,
Mengatasi Hipertensi
petai memiliki kalium yang tinggi sehingga bisa mengatasi masalah tekanan darah.
petai juga dipercaya mampu mengurani risiko stroke hingga 40%.
Menurut riset dalam The New England Journal of Medicine, memasukkan petai dalam makanan sehari-hari akan menurunkan risiko kematian karena stroke hingga 40%
• IWAPI Jambi Fokus Membina UMKM Perempuan
• Tak Lagi Jadi Menteri, Terungkap Kegiatan Kini dan Momen Menatap Presiden Jokowi, Matanya Itu
Mengatasi depresi
Menurut survey yang dilakukan oleh MIND, diantara pasien penderita depresi banyak yang merasa lebih baik setelah makan petai.
Ini terjadi karena petai mengandung triptofan yaitu sejenis protein yang dapat diubah tubuh menjadi serotonin.
Zat inilah yang akan membuat kita menjadi rileks, membuat moof baik dan lebih bahagia.
• Wisuda ke 46 Tahun 2019, Universitas Batanghari Lepas 475 Wisudawan
• Bahagia Dapat Cucu Ketiga, Ini Doa Presiden Jokowi Untuk Putri Gibran Rakabuming La Lembah Manah
Menstabilkan emosi
petai disarankan Seasonal Affective Disorder, yaitu jenis depresi ringan yang terjadi secara periodik tiap tahun.
petai dapat membantu penderita SAD untuk mendorong mood melalui triptofan.
Triptofan secara biologis berperan dalam pembentukan serotonin yaitu zat neurotransmitter yang membuat seseorang lebih rileks dan berkaitan dengan rasa mengantuk.
Stres
petai dapat meredakan stres karena meiliki kandungan kalium yang tinggi.
Kalium digunakan untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Ketika stres. kecepatan metabolisme tubuh akan meningkat sehingga mengurangi kadar kalium, maha hal ini bisa diseimbangkan dengan mengkonsumsi petai.
Menurunkan kadar gula darah
petai sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes untuk menyeimbangkan kadar gula darah.
petai mengandung beta-sitosteol dan sigmasterol yang bisa membantu menurunkan kadar gula darah. (TribunStyle.com/Anggie)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 6 Manfaat Petai, Meski Aroma Menyengat & Tak Banyak yang Suka, tapi Bisa Atasi Anemia dan Depresi
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Delta Lidina Putri
Di Balik Baunya yang Menyengat Ternyata Jengkol Banyak Manfaatnya, Mencegah Anemia dan Diabetes
Jengkol yang dijauhi karena bau yang menyengat ternyata memiliki banyak manfaat. Manfaat jengkol dapat menetralkan gula darah hingga memperkuat tulang dan gigi.
Jengkol adalah jenis kacang-kacangan yang tumbuh di daratan Asia Tenggara.
Di berbagai negara Asia Tenggara, jengkol banyak diolah dan dikonsumsi.
Di Myanmar, jengkol dipanggang dan disajikan bersama acar ikan dan nasi.
Sedangkan di Indonesia, jengkol diolah menjadi banyak macam makanan, ada balado, rendang, sambal bahkan keripik.
Tetapi banyak orang yang tidak suka dengan baunya yang menyengat.
Selain itu, setelah makan jengkol, urine menjadi bau menyengat seperti jengkol.
Itulah mengapa jengkol banyak dijauhi karena baunya yang menyengat.
Tetapi dibalik baunya yang menyengat, ternyata jengkol juga memiliki banyak manfaat.
Berikut ini adalah manfaat jengkol yang tidak banyak orang tahu.
Protein yang tinggi
Jengkol memiliki kandungan protein yang tinggi.
Kandungan protein yang tinggi mampu mempercepat perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
Bahkan jengkol memiliki kandungan protein yang lebih banyak dari kacang hijau.
Memperkuat struktur tulang dan gigi
Jengkokl memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi.
Kalsium dan fosfor adalah kandungan yang sangat penting untuk membentuk tulang.
Menstabilkan organ dalam
Jengkol mengandung asam folat dan vitamin B6 yang dapat menstabilkan organ dalam.
Jengkol juga baik untuk ibu hamil karena dapat membantu perkembanhan janin
Menetralkan kadar gula dalam darah
Untuk penderita diabetes, mengkonsumsi jengkol mempunyai manfaat untuk menetralkan kadar gula dalam darah.
Jengkol mempunyai indeks glikemik yang rendah sehingga dapat sangat baik untuk penderita diabetes.
Mencegah anemia
Kandungan zat besi dalam jengkol sangat melimpah dan sangat penting untuk tubuh karena salah satu zat yang digunakan untuk membentuk sel darah merah,
Dengan begitu, mengkonsumsi jengkol dapat mencegah kekurangan darah atau anemia.
Menangkal radikal bebas
Jengkol mengandung vitamin yang melimpah seperti vitamin A, B1, B2, B6 dan C.
Vitamin A dan C dikenal sebagai antioksidan yang mampu membantu menangkal radikal bebas dan mencegah kanker.(TribunStyle.com/Anggie)
Meski Bikin Bau Tak Sedap, Jengkol Punya Kemampuan Mencegah Kanker Lho! Begini Penjelasannya
Jengkol merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara.
Bijinya digemari di Malaysia, Myanmar, dan Thailand.
Orang Barat menyebut jengkol sebagai dog fruit.
Di Indonesia sendiri biji jengkol diolah menjadi makanan.
Namun, karena baunya yang tidak begitu sedap, banyak orang tidak menyukai makanan satu ini.
Padahal jengkol memiliki manfaat yang tak terduga lho!
Dilansir TribunStyle.com dari akun Instagram @infia_fact, ternyata jengkol memiliki manfaat yang sangat besar untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Jengkol dapat menghancurkan sel-sel ganas hingga 12 jenis kanker, di antaranya kolon, payudara, prostat, paru-paru, pankreas dan disinyalir 10.000 lebih kuat dari kemoterapi.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Institute Of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains L.L.C Cause Street, jengkol merupakan buah yang dapat membunuh sel kanker dan disinyalir 10.000 lebih kuat dari kemoterapi.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan, khasiat jengkol untuk obat kanker ganas telah dapat dibuktikan.
Pasalnya, jengkol mengandung banyak antioksidan yang dapat menjadi senjata melawan radikal bebas di dalam tubuh.
Jenis antioksidan yang dimiliki jengkol adalah polifenol, flavoniod, terpenoid, dan alkaloid.
Jadi, jika kamu gemar mengonsumsi jengkol, banyak manfaat yang akan kamu dapatkan.
Meski begitu, kamu tidak disarankan mengonsumsi jengkol terlalu banyak.
Jengkol memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.
Selain itu seseorang bisa saja mengalami keracunan akibat makan jengkol. (TribunStyle.com/Maharani Krisna Handayani)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Meski Bikin Bau Tak Sedap, Jengkol Punya Kemampuan Mencegah Kanker Lho! Begini Penjelasannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Di Balik Baunya yang Menyengat Ternyata Jengkol Banyak Manfaatnya, Mencegah Anemia dan Diabetes
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Amirul Muttaqin