15 November HUT Korps Marinir - Sejarah Terbentuknya Pasukan Baret Ungu TNI AL
Perjalanan Korps Marinir AL, Berawal dari KKO dan Sempat Masuk AD', berikut sejarah terbentuknya Korps marinir TNI AL
Resimen ini yang ikut dalam beberapa penumpasan pemberontakan.
Beberapa tahun kemudian akhirnya dikembalikan ke dalam jajaran Angkatan Laut.
Pada 15 November 1975 KKO AL berubah kembali namanya menjadi Korps Marinir Angkatan Laut
Presiden Soekarno pada 15 November 1959 saat menyerahkan Panji Unggul Jaya kepada KKO ALRI.
Saat itu, Soekarno berpidato. "... Dan kamu daripada Korps Komando Angkatan Laut, telah menyabungkan jiwa ragamu dan beberapa kawan daripadamu, telah gugur di medan pertempuran, tak lain tak bukan, pada hakikatnya ialah untuk membela dan menegakkan sesuatu ide."
Dilansir dari Harian Kompas 15 November 2017, hanya satuan Korps Marinir yang istimewa memiliki panji (bendera, terutama berbentuk segitiga memanjang) tersendiri.
Selain itu, panji hanya dimiliki matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Keistimewaan Korps Marinir pada zaman Orde Lama dan Orde Baru adalah mempunyai citra positif di masyarakat.
Semasa perjuangan membebaskan Irian Barat, KKO AL membentuk Pasukan Pendarat 45 (Pasrat-45) dengan 8.100 prajurit.
• Jelang Kelahiran Cucu Presiden Jokowi, Penjagaan RS PKU Solo Diperketat: Pedagang Dilarang Jualan
• One Piece Chapter 962: Daimyo dan Pengikutnya
Selanjutnya terjadi konfrontasi Ganyang Malaysia dengan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang menentang pembentukan Malaysia yang disebut Presiden Soekarno sebagai boneka imperialisme Inggris.
KKO AL berulang kali menyusup dan menyerang di pedalaman Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia.
Bahkan, dua prajurit KKO, yakni Usman dan Harun, berhasil melancarkan serangan komando dan meledakkan Gedung Bank MacDonald House di Orchard Road, Singapura, tahun 1965
Sejarah Warna Baret Ungu
Melansir dari Wikipedia, Pada tahun 1958, Warna ungu dipakai oleh Korps Marinir (ketika masih bernama KKO-AL) berupa pita sebagai kode pengamanan untuk mengadakan operasi pendaratan di Padang, Sumatera Barat dalam rangka Operasi 17 Agustus 1961,

Baret warna ungu untuk pertama kalinya dipergunakan oleh Batalyon-1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh.