NASIB Mama Theresia, Sakit Kulit Parah, Bertahan Hidup di Gubuk Reyot Bersama Anak Semata Wayang
Mama Theresia Luju (46), warga kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur ( NTT), kini hanya bisa berharap bel
NASIB Mama Theresia, Sakit Kulit Parah, Bertahan Hidup di Gubuk Reyot Bersama Anak Semata Wayang
TRIBUNJAMBI.COM- Mama Theresia Luju (46), warga kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur ( NTT), kini hanya bisa berharap belas kasih dari warga sekitar untuk menyambung hidup.
Mama Theresia tinggal berdua, bersama putri semata wayangnya, Endrawati Tari yang baru berusia 12 tahun.
Gubuk reyot itu berukuran 3 kali 4 meter. Gubuk beratap seng, berdinding bambu, dan beralaskan tanah.
• PROFIL 3 Jenderal Kandidat Kuat Wakil Panglima TNI, Ada yang Viral Karena Kasus Nyinyiran Wiranto
• DUEL Maut Paman & Keponakan, Warga Kaget Lihat Kepala Terpisah dari Tubuh: Pelaku Menyerahkan Diri
• PUNYA 160 Juta Followers, Artis Cantik Ini Ternyata Tak Instal Aplikasi Instagram di Hp-nya, Looh?
Di gubuk reyot itu, Mama Theresia hanya bisa terbaring lemas, karena mengidap penyakit kulit yang cukup parah.
Ia tidak bisa bekerja apa-apa lagi.
Untuk makan setiap hari, ia dan anaknya hanya menunggu belas kasih dari tetangga dan warga sekitar.
Mama Theresia mengatakan, ia dan anaknya menetap di gubuk reyot itu sejak 2014.
Sebelumnya, mereka menetap di rumah kontrakan. Tetapi, sejak sang suami meninggal, Theresia dan anaknya pindah di gubuk reyot itu.
"Kami sudah 5 tahun menetap di sini dengan segala kekurangan. Kami ini makan tunggu belas kasih dari tetangga dan warga sekitar," kata Theresia kepada sejumlah awak media di halaman gubuknya, Senin (11/11/2019).
• Jumlah Investor Asing di Muarojambi Merosot, Diduga Akibat Ekonomi yang Buruk
• GEGER Rumah Dibakar Secara Sengaja Oleh Pemiliknya, Cucu Ungkap Kakek Bawa Korek Api dan Kertas
• Parah! Pasangan Suami Istri Ajak Anak-anak Jadi Kurir Sabu, Dibayar Rp 200 ribu/gram
Theresia menuturkan, hidup tanpa suami membuat ia dan anaknya semakin melarat.
Mengidap penyakit kulit membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemas di gubuk reyot itu.
Theresia bercerita, sebelum mengidap penyakit kulit, ia bekerja sebagai pencuci pakaian dan penjaga toko di Kota Maumere.
"Untuk makan dan minum kami tunggu belas kasih dari tetangga dan Gereja Kalvari Maumere. Mereka biasanya kasih uang. Uang yang orang berikan saya atur untuk beli beras dan uang sekolah anak," kata Theresia.
Mama Theresia pernah berobat ke rumah sakit untuk mengobati penyakit kulit yang dideritanya.
• VIDEO Viral Ikan Berwajah Manusia, Perhatikan Mata, Hidung dan Mulutnya
• DPRD Jambi Tegaskan Penolakan Fly Over Bukan Seperti Suap Ketok Palu, Murni Karena Teknis