Inflasi
Penyebab Inflasi di Jambi Disebabkan Peningkatan Harga Kelompok Bahan Makanan
Penyebab Inflasi di Jambi Disebabkan Peningkatan Harga Kelompok Bahan Makanan
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi

Penyebab Inflasi di Jambi Disebabkan Peningkatan Harga Kelompok Bahan Makanan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perkembangan Indeks Harga Konsumen Kota Jambi mengalami inflasi 0,11 persen (mtm) pada bulan Oktober 2019.
Berbeda dengan Kota Jambi, Kabupaten Bungo tercatat deflasi sebesar 0,18 persen (mtm). Sehingga secara akumulasi, Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi 2,33 persen (yoy).
"Perkembangan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan September 2019 yang tercatat deflasi sebesar 0,26 persen (mtm), secara tahun kalender (Januari-Oktober), laju inflasi Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 1,23 persen (ytd)," jelas A Pandu Wirawan, Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam rilis media.
• Pencabutan Subsidi Listrik 900 VA Dinilai Pengamat Berpotensi Pacu Inflasi
• 13 Desa di Batanghari Dapat Bantuan 642 Unit LTSHE dari Kementrian ESDM
• TUJUH Pasukan Elite Terbaik Dunia, di Antaranya Kopassus: Nomor 1 Pernah Keok di Hutan Kalimantan
• Aktor Gaek Jeremy Thomas Jadi Tersangka, Dituduh Menculik Patrick Moris, Ngaku Diculik Jam 2 Pagi
Selanjutnya, inflasi Provinsi Jambi pada Oktober 2019 terutama disebabkan oleh peningkatan harga kelompok bahan makanan seiring dengan terbatasnya pasokan beberapa komoditas ikan-ikanan, peternakan, dan pertanian selama satu bulan terakhir.
Komoditas bahan makanan yang menjadi penyumbang utama inflasi adalah ikan nila, daging ayam ras, dan bawang merah.
Tingginya harga ikan nila terjadi seiring dengan berkurangnya pasokan akibat gagal panen di berbagai sentra produksi.
Gagal panen disebabkan oleh banyaknya ikan yang mati karena tingginya suhu air kolam akibat cuaca dan musim kemarau.
• Bawaslu Setujui Dana Pengawasan Pemilukada Rp 60 Miliar, Tandatangani NPHD dengan Pemprov Jambi
• FAKTA Terbaru Temuan Kamera di Toilet Wanita Kampus UIN Alauddin: 3 Terduga Pelaku Sudah Ditangkap
• Hotman Paris Ungkap Ayahnya Mirna Salihin Nikahi Wanita Muda, Masih Ingat Kopi Sianida?
• BLAK-Blakan Muncikari Muda, Usia 18 Tahun Sudah Ahli Jual Ayam Kampus Tarif Hingga Jutaan Rupiah
Sementara, inflasi daging ayam ras disebabkan oleh berkurangnya pasokan seiring dengan kebijakan pengurangan produksi bibit ayam Day Old Chicken (DOC) oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Selanjutnya, harga bawang merah juga mengalami peningkatan seiring berkurangnya pasokan menyusul berakhirnya masa panen raya di berbagai sentra produksi.
Terkait inflasi di Kota Jambi, komoditas penyumbang inflasi terbesar pada Oktober 2019 ikan nila inflasi 15,26 persen mtm dengan andil 0,19 persen, daging ayam ras inflasi 10,72 persen mtm dengan andil 0,13 persen, dan tarip rumah sakit inflasi 9,82 persen mtm dengan andil 0,10 persen.
Meningkatnya harga komoditas ikan nila terutama disebabkan berkurangnya pasokan di tengah stabilnya permintaan.
Komoditas daging ayam ras juga mengalami peningkatan seiring dengan terbatasnya pasokan akibat pengurangan bibit ayam (DOC) oleh Kementan.
Sementara, meningkatnya harga bawang merah terjadi akibat berkurangnya stok dan pasokan setelah berakhirnya masa panen di beberapa daerah sentra produksi pada Oktober 2019.
Jika kota Jambi mengalami inflasi, Kabupaten Bungo mengalami deflasi pada Oktober 2019. Komoditas penyumbang deflasi terbesar di Kabupaten Bungo adalah cabai merah yang deflasi 23,06 persen mtm dengan andil 0,35 persen, bayam deflasi 25,22 persen mtm dengan andil 0,07 persen, dan kangkung deflasi 26,09 persen mtm dengan andil 0,04 persen.