Nama-nama Calon Dewan Pengawas KPK, Ahok BTP Tidak Masuk Hitungan?
Kemungkinan Ahok BTP masuk menjadi Dewan Pengawas KPK memang cukup memungkinkan jika melihat aturan dalam pengangkatan dewan pengawas KPK.
Nama-nama Calon Dewan Pengawas KPK, Ahok BTP Tidak Masuk Hitungan?
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Basuki BTP alias Ahok BTP sempat digadang-gadang bakal masuk menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewan Pengawas KPK).
Kemungkinan Ahok BTP masuk menjadi Dewan Pengawas KPK memang cukup memungkinkan jika melihat aturan dalam pengangkatan dewan pengawas KPK.
Namun ternyata bukan Ahok BTP yang akan ditempatkan menjadi dewan pengawas KPK.
Dikutip dari tribunnewswiki.com, Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas Feri Amsari menilai, Presiden Jokowi perlu menempatkan orang-orang dekatnya di jajaran Dewan Pengawas untuk memuluskan agendanya di KPK.

"Siapapun dewan pengawasnya pastilah orang-orang jokowi yang tentu saja punya kepentingan di KPK untuk kemudian menjalankan kepentingan Jokowi," kata Feri kepada Kompas.com, Jumat (1/11/2019).
Feri menuturkan, peluang Jokowi menempatkan orang-orang dekatnya di jajaran Dewan Pengawas KPK terbuka lebar.
Sebab, proses pemilihan Dewan Pengawas KPK pada periode terakhir Jokowi tidak melalui mekanisme panitia seleksi dan tidak memerlukan persetujuan DPR.
"Ini membuktikan Jokowi akan sangat dominan meletakkan orang-orangnya yang memiliki kewenangan bisa menentukan ke arah mana KPK di masa depan," ujar Feri
Berikut adalah nama yang diprediksi menjadi kandidat kuat untuk menjadi Dewan Pengawas KPK:
• Ini Kata Jokowi Soal Ahok Diangkat Jadi Pengawas KPK, Fix Dilantik Desember 2019
• KISAH Malam Pertama, Pengantin Wanita Tersadar & Memekik Melihat Pria di Sampingnya Bukan Suaminya
1. Mantan Perwira Tinggi Polisi atau Tentara
Jenderal purnawirawan disebut menjadi sosok paling logis untuk ditunjuk menjadi Dewan Pengawas KPK.
Selain itu bisa juga pensiunan polisi atau pensiunan tentara.

Alasan pemilihan polisi atau tentara karena Ketua KPK dijabat Firli Bahuri, perwira bintang dua di Kepolisian.
Dengan menempatkan pensiunan polisi sebagai Dewan, Irjen Firli tentunya akan lebih mudah bekerjasama.