RATUSAN Bangkai Babi Mengapung di Sungai, Keluarkan Aroma Menyengat Kondisinya

Sejak Sabtu (2/11/2019) bangkai babi mulai terlihat mengapung di Sungai Bedera Medan, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara. Setia

Editor: rida
Kompas.com
Seorang petugas kecamatan mengecek ke lapangan di Sungai Bedera di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Selasa siang tadi (5/11/2019). Camat Medan Marelan, M. Yunus mengancam pelakunya untuk dibawa ke ranah hukum karena pencemaran.(Istimewa) 

TRIBUNJAMBI.COM- Sejak Sabtu (2/11/2019) bangkai babi mulai terlihat mengapung di Sungai Bedera Medan, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara. Setiap hari jumlah bangkai babi yang mengapung di sungai semakin bertambah.

Bahkan jumlahnya mencapai ratusan. Bangkai babi itu pun mulai mengeluarkan aroma tidak sedap dan mengganggu warga di sekitar.

Bakeuda Tanjab Timur Optimis 2019 Target Usaha Walet Lebihi Realisasi Tahun Lalu

SELEKSI CPNS Kejaksaan RI Tahun 2019, Dari Jenjang SMA Sampai Profesi Dokter, Ada Penempatan Jambi!

Jadi Sorotan, Adik Syahrini Pakai Gelang Seharga Rp 600 Juta

Masyarakat yang terganggu pun berusaha mendorong bangkai babi agar terbawa arus sungai. Kebetulan beberapa hari terakhir debit sungai naik.

Mereka terpaksa melakukan hal tersebut karena bangkai tersebut mengeluarkan aroma menyengat.

"Kebetulan air sungai naik, kami dorong bangkai itu agar terbawa arus. Kalau diangkat kami enggak sanggup baunya," tutur Jumadi, salah satu warga sekitar.

Streaming Indosiar PSS Sleman vs Bali United - Bali United Dalam Kondisi Pincang & Tidak Full Team

Streaming OChannel PSM Makassar vs Kalteng Putra Bisa Nonton Lewat HP, Kick Off 15.30 WIB

Siapa Sebenarnya Indadari?Mantan Istri Caisar yang Dirikan Niqab Squad Tampil di ILC TV One!

Diduga dibuang di hulu sungai

Seorang petugas kecamatan mengecek ke lapangan di Sungai Bedera di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Selasa siang tadi (5/11/2019).

Camat Medan Marelan M Yunus saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah turun ke lokasi untuk memantau kondisi sungai.

Yunus menduga bahwa bangkai babi yang jumlahnya ratusan tersebut dibuang orang di hulu sungai.

Ia telah memastikan tidak ada warganya yang membuang bangkai babi di sungai tersebut.

Menurutnya Sungai Bedera Medan melalui beberapa kawasan lainnya sebelum mengalir di wilayah Medan Marelan.

Ambil Tilang di Kejaksaan Negeri Jambi Cukup 1 Menit

Lina Kini Hamil, Sule Minta Warganet Jangan Hujat Mantan Istrinya, Doakan yang Terbaik

2 Pengamen di Sarolangun yang Sering Memaksa Minta Uang, Diamankan Satpol PP

Program Sutdi Psikologi Unja, Jadi Pelopor Psiko Entrepreneur di Bidang Kesehatan Mental

Yunus mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, serta pihak kepolisian untuk mencari siapa yang membuang bangkai babi tersebut.

"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kemudian terhadap seluruh kavling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati," ungkap Yunus.

Sebagian bangkai babi telah diangkat dari sungai dan dikubur.

Sementara bangkai yang telah lembek dan tidak memungkinkan untuk diangkat, diusahakan untuk ditenggelamkan agar melebur dengan air sungai.

"Kita pinggirkan kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati, susah mau ditarik aja sudah melebur dia (babi) sudah lembek. Ada juga yang tarik ke darat, yang sangkut-sangkut kita alirkan saja," jelas Yunus. SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Ratusan Bangkai Babi Mengapung di Sungai di Kota Medan..."

Editor : Rachmawati

Ratusan Bangkai Babi Mengapung di Sungai Bedera Medan, Jumlahnya Terus Bertambah

Ratusan bangkai babi ditemukan mengapung di Sungai Bedera, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sumut, Selasa (5/11/2019). Salah satu warga, Jumadi mengatakan, bangkai babi sudah ditemukan sejak beberapa hari lalu.

Setiap hari, banyak warga yang melihat bangkai babi yang mengapung di aliran sungai itu.

Warga pun mengeluhkan bau busuk yang dikeluarkan dari bangkai. Belum diketahui asal bangkai babi tersebut.

"Bau kali, Bang, kami jadi terganggu tiap lewat sini. Kami tak tahu bangkai ini dari mana. Mungkin dibuang orang dari hulu sana," kata Jumadi, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa.

Masyarakat yang terganggu berusaha mendorong bangkai babi itu agar terbawa arus sungai.

"Kebetulan air sungai naik, kami dorong bangkai itu agar terbawa arus. Kalau diangkat kami enggak sanggup baunya," tutur Jumadi.

Bau bangkai itu semakin menyengat apalagi dalam beberapa hari terakhir debit air sungai naik dan membawa serta sampah dari hulu.

Camat Medan Marelan M Yunus saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah turun ke lokasi untuk memantau kondisi sungai.

"Kalau yang kami pantau, ada ratusan," kata Yunus, saat meninjau kondisi sungai itu, Selasa siang. Dia menduga, bangkai babi yang jumlahnya ratusan itu dibuang oleh warga di hulu. Sebab, warganya tidak pernah membuang bangkai ke sungai. "Ini aliran dari beberapa kabupaten hingga mengalir wilayah kami," ungkap dia.

Pihaknya sudah mengarahkan kepala lingkungan setempat di Kecamatan Medan Marelan, untuk melakukan pemantauan dan mengintai oknum tidak bertanggung jawab yang membuang bangkai babi.

"Jadi kami sejak dari pagi mengadakan pemantauan. Kemudian terhadap seluruh kavling untuk mendata hewan kaki empat di tempat ini khususnya babi yang mati," ungkap Yunus.

Dari laporan, bangkai babi sudah terlihat mengapung sejak Sabtu pekan lalu.

Hingga hari ini jumlah bangkai babi ditemukan semakin banyak.

Yunus berusaha berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kota Medan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, serta pihak kepolisian untuk bersama-sama menangkap orang membuang bangkai babi tersebut.

Bangkai-bangkai babi yang ditemukan di sana, beberapa di antaranya dievakuasi dari sungai untuk dikubur.

Sementara bangkai yang sudah lembek atau tak memungkinkan untuk diangkat, ditenggelamkan agar melebur dengan air sungai.

"Kita pinggirkan kita cari yang sanggup mengangkat. Itu kondisinya sudah empat hari mati, susah mau ditarik aja sudah melebur dia (babi) sudah lembek. Ada juga yang tarik ke darat, yang sangkut-sangkut kita alirkan saja," jelas Yunus.

Saat ini pihaknya juga menyiagakan Babinsa untuk mencari tahu oknum yang membuang bangkai babi itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Bangkai Babi Mengapung di Sungai Bedera Medan, Jumlahnya Terus Bertambah"

Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro
Editor : David Oliver Purba

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved