Begal Motor Wartawan di Depan Gedung Polda Jambi, Novian Malah Tersenyum Saat Hakim Tanyakan Hal Ini
Novry awalnya mau pergi makan malam Selasa tanggal 2 Juli 2019. Namun, tiba-tiba seorang lelaki bernama Novian mendatangi Novrian sambil menangis.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Teguh Suprayitno
Begal Motor Wartawan di Depan Gedung Polda Jambi, Novian Malah Tersenyum Saat Hakim Tanyakan Hal Ini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Novry awalnya mau pergi makan malam Selasa tanggal 2 Juli 2019. Namun, tiba-tiba seorang lelaki bernama Novian mendatangi Novrian sambil menangis.
"Bang minta tolong antarin ke Polda bisa ndak bang. Motor saya baru dicuri sama cewek yang baru saya kenal," kata Novian.
Novry sempat bertanya apakah Novian ini mabuk, namun Novian mengatakan dirinya ingin ke Polda. Novry awalnya mau antar ke Polsek Pasar tapi Novian marah dan bilang dia ingin diantarkan ke Polda Jambi. Karena ada abangnya yang kerja di Polda.
Lantas Novry mengantarkannya ke Polda. Namun, saat sampai di depan Polda Novian ingin pergi ke tempat lain lagi. Tapi tiba-tiba Novian mengeluarkan senjata tajam. Kawan Novri di belakang langsung teriak.
"Oy pisau kau!" kata Ari, salah seorang rekan Novry.
• Kasus Korupsi SMK Bagimu Negeri, Santi Wirda Serang Balik Berkas Tuntutan Jaksa dalam Eksepsi
• Warga Tanjab Barat Produksi Ratusan Ton Sampah Perhari, Banyak Dibuang ke Sungai dan Laut
• Tak Ada Sanksi Tegas, ASN Jambi Ketangkap Lagi Keluyuran Saat Jam Kantor
Novian langsung lompat dari motor yang setengah mau berhenti. Dia sempat akan lari namun ditabrakan motor pada tubuhnya. Setelah itu dia babak belur. Selesai dipukuli Novian dibawa ke Polda.
Sementara itu Fadly, rekan Novry yang hadir sebagai saksi membenarkan situasi itu. Dia mengatakan waktu itu ada beberapa motor rekan-rekan jurnalis Novry mengikuti dan memang akan pergi ke suatu tempat. Dia melihat Novian mengeluarkan pisau serupa pisau daging.
Arfan Yani Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi bertanya mengapa tidak dibuat jadi berita langsung itu. Karena pekerjaan Novry adalah jurnalis. Namun, tak terpikir oleh Novry. Sebab niatnya hanya untuk menolong orang.
"Sudah banyak modus seperti itu, diajak kenalan katanya, motornya dibawa lari sama cewek kenalannya dan seterusnya. Jangan percaya," kata Arfan.
Novian yang hadir sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jambi Selasa (5/11) itu membenarkan penjelasan Novry. "Tapi saya mengeluarkan pisaunya ketika sudah jatuh yang mulia," ungkap Novian.
"Tapi benar ini milik kamu?" tanya Arfan Yani selaku Ketua Majelis Hakim. Novian mengangguk sambil sedikit tersenyum. Sebab pengunjung melihat Novian seperti tanpa beban membenarkan semua penjelasan saksi.
Setelah diusut ternyata Novian juga pernah terseret kasus senjata tajam.
"Sidang dilanjutkan tuntutan hari Selasa depan," ungkap Arfan yani.(Jaka HB)